FILOSOFI Lomba 17 Agustus dari Balap Karung Hingga Makan Kerupuk, Mana yang Jadi Andalanmu?

Memasuki bulan Agustus, biasanya orang-orang bersukacita merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
bogor.tribunnews.com
FILOSOFI Lomba 17 Agustus dari Balap Karung Hingga Makan Kerupuk, Mana yang Jadi Andalanmu? 

TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki bulan Agustus, biasanya orang-orang bersukacita merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.

Di tahun ini, HUT ke-76 RI jatuh pada hari Selasa (17/8/2021). Namun, sayangnya keadaan pandemi memaksa seluruh tradisi 17 Agustus ditiadakan.

Untuk bernostalgia mengingat perlombaan di setiap tahun ini dan menjaga semangat kemerdekaan, Anda bisa mengadakan perlombaan bersama keluarga di rumah.

Sebelum memperingati HUT ke-76 RI, yuk kenali dulu bagaimana sejarah lomba 17 Agustus yang sering dimeriahkan saat menyambut HUT.

Tahukah Anda kalau lomba 17 Agustus ini dimulai sekitar tahun 1950?

Perayaan lomba 17 Agustus memang dimulai pertama kali pada tahun 1950 meski kemerdekaan jatuh pada tahun 1945.

Di tahun 1950 inilah, instensitas persatuan Indonesia sedang menurun. Maka dari itu, ajang perlombaan mulai dilakukan oleh masyarakat demi memaknai kemenangan para pejuang yang telah merebut bangsa Indonesia dari jepang.

Tentunya, perlombaan ini juga bertujuan untuk menyatukan masyarakat Indonesia dengan penuh kegembiraan.

Tribun Jogja merangkum sederet lomba yang biasa dilakukan di waktu 17 Agustus.

Lomba-lomba ini, ternyata memiliki filosofi yang mendalam lho!

Yuk simak apa saja:

1. Lomba makan kerupuk

Siapa yang tak kenal dengan lomba makan kerupuk? Lomba ini tentu menjadi favorit karena peserta harus menghabiskan kerupuk yang diikatkan pada tali dan peserta tak boleh menyentuhnya.

Hingga saat ini, lomba makan kerupuk menjadi lomba yang tak pernah terlewatkan setiap perayaan 17 Agsutus.

Lomba makan kerupuk ini ternyata memiliki filosofi yang mendalam. Zaman dahulu, kerupuk menjadi andalan karena pada masa perjuangan, masyarakat Indonesia belum memiliki ekonomi yang baik.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved