Masih PPKM Level 4, Pemkab Klaten Imbau Warga Tak Gelar Perlombaan 17 Agustusan
Masih PPKM Level 4, Pemkab Klaten Imbau Warga Tak Gelar Perlombaan 17 Agustusan
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengimbau warga untuk tidak mengadakan perlombaan dalam rangka peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia.
Permintaan itu diungkapkan karena perlombaan berpotensi menimbulkan kerumunan yang menjadi sumber penularan COVID-19.
"Tidak ada lomba maupun malam tirakatan karena sekarang kita masih menerapkan PPKM level 4," ujar Kepala Satpol PP Klaten, Joko Hendrawan saat dikonfirmasi Tribun Jogja, Minggu (15/8/2021).
Menurut Joko, selain tidak adanya perlombaaan, saat upacara peringatan hari Kemerdekaan juga dilakukan secara sederhana dan diikuti oleh perserta secara virtual.
"Untuk sementara tidak diperbolehkan, jadi besok itu kegiatan upacara diikuti dari kantor masing-masing kalau di kantor Pemkab undangan terbatas," ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, selama penerapan PPKM Level 4 di Klaten pihaknya juga terus melakukan operasi yustisi setiap hari.
Baca juga: Begini Cara Pelajar di Kampung Bugel Klaten Peringati HUT ke-76 RI, Kirab 76 Bendera Merah Putih
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Terhadap Pensiunan ASN yang Mayatnya Ditemukan di Jalanan Klaten
"Kalau yustisi kita jalan terus, setiap pagi dan malam kita razia terus untuk menerapkan peraturan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo mengatakan pada Sabtu (14/8/2021) terdapat penambahan 136 warga terkonfrimasi COVID-19.
"Sebanyak 92 warga positif berdasarkan tes rapid antigen dan 44 warga positif berdasarkan hasil te Swab PCR," imbuhnya.
Adapun pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 204 orang dan meninggal dunia sebanyak 27 orang.
Berdasarkan penambahan itu, total angka kumulatif COVID-19 di Klaten menjadi 33.053 kasus.
"Dari jumlah itu, 1.263 menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Kemudian 29.161 sembuh dan 2.629 meninggal dunia," tandasnya. (Tribunjogja/Almurfi Syofyan)