Pengerjaan Fisik Tol Yogyakarta-Solo di Klaten Sudah Dimulai di 4 Desa Ini

Pengerjaan fisik awal proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa tengah telah dimulai di sejumlah desa.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di depan pengerjaan fisik awal proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (12/8/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pengerjaan fisik awal proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa tengah telah dimulai di sejumlah desa.

Namun pengerjaan tersebut belum menyentuh bagian utama jalan tol karena pembangunan kali ini masih untuk jalan poros desa dan saluran irigasi.

Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Klaten, Christian Nugroho mengatakan jika pengerjaan tol sudah di mulai di 4 desa.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Tambah Sentra Vaksinasi Massal Covid-19 

"Memang untuk beberapa titik yang sudah dilakukan pembayaran UGR juga sudah di mulai seperti Desa Sidoharjo, Sidomulyo, Keprabon sama Kuncen," ucapnya pada awak media Jumat (13/8/2021).

Ia pun mengimbau warga yang telah menerima pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) tol Yogyakarta-Solo di Klaten untuk tidak menanami tanaman yang sudah dibayarkan UGR-nya itu.

Sebab, tanah tersebut sewaktu-waktu bisa langsung digunakan untuk pembangunan konstruksi proyek strategis nasional (PSN) itu.

Disinggung terkait proses pembayaran UGR hingga Agustus 2021 di Klaten, ia mengaku tergolong lancar dan tidak ada kendala.

"Selama ini tidak ada kendala, warga mendukung dan semoga terus seperti itu," imbuhnya.

Menurutnya, pada Kamis (12/8/2021) kemarin juga dilakukan pembayaran UGR bagi warga Desa Kranggan dan Glagahwangi.

"Kalau Kranggan ada 5 bidang dan Glagahwangi 14 bidang nilai total UGR-nya Rp19,9 miliar," rincinya.

Sementara itu, Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo mengatakan sebagian besar tanah terdampak tol di desa yang ia pimpin sudah dibayarkan UGR-nya.

"Mungkin ada sekitar 3 atau 5 bidang yang belum terima UGR karena ada sengketa ahli waris," ucapnya.

Baca juga: Atasi Kelangkaan, Alat Generator Oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo Dioperasionalkan

Menurutnya, untuk warga yang sudah menerima pembayaran UGR mulai melakukan pencarian rumah atau lahan baru.

"Sebagian warga ada yang nyari ke luar desa sisanya tetap di desa," imbuhnya.

Ia pun berharap pengerjaan tol Yogyakarta-Solo bisa berjalan lancar dan melibatkan warga lokal sebagai tenaga kerjanya.

"Harapan kami semoga proyek berjalan lancar dan tenaga kerja bisa dilibatkan warga desa Kranggan juga," imbuhnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved