Atasi Kelangkaan, Alat Generator Oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo Dioperasionalkan

Persoalan kelangkaan oksigen di Kabupaten Kulon Progo telah teratasi. Pasalnya alat generator oksigen yang ada di rumah sakit umum daerah (RSUD)

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Sri Cahyani Putri
Bupati Kulon Progo meninjau pengoperasian alat generator oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang di Sentolo, kabupaten setempat. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Persoalan kelangkaan oksigen di Kabupaten Kulon Progo telah teratasi. Pasalnya alat generator oksigen yang ada di rumah sakit umum daerah (RSUD) Nyi Ageng Serang (NAS) resmi dioperasikan. Alat tersebut dapat menghasilkan 40 tabung besar per hari. 

Bupati Kulon Progo, Sutedjo berharap dengan adanya alat generator oksigen ini pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang membutuhkan oksigen dapat terpenuhi. 

Sehingga tidak ada lagi pasien covid-19 yang menghembuskan napas terakhirnya hanya karena kekurangan oksigen. 

Baca juga: Mengenal Sejarah HARI PRAMUKA 14 Agustus, Makna Warna Seragam dan Arti Lambangnya

Adapun alat itu mampu memproduksi sebanyak 40 tabung besar. 

Sementara di RSUD NAS rata-rata hanya membutuhkan oksigen 33 tabung besar. 

"Sehingga sisanya bisa digunakan untuk RS lain. Artinya tidak hanya untuk kepentingan di RSUD NAS. Di Kulon Progo juga ada RSUD Wates, shelter desa dan Isoter Rusunawa Giripeni. Sehingga kami berharap kelangkaan oksigen di Kulon Progo teratasi," tuturnya usai peresmian di Gedung Instalasi Gas Medik, Kompleks RSUD Nyi Ageng Serang, Jumat (13/8/2021). 

Lebih lanjut, Sutedjo mengatakan pemerintah kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menganggarkan dana dari APBD penanganan Covid-19 sebesar Rp 3,5 Miliar untuk pengadaan alat generator oksigen tersebut. 

Kepala Cabang PT Rajawali Nusindo Yogyakarta, Fajar N. Afianto menjelaskan alat generator oksigen di RSUD NAS berkapasitas 200 liter per menit. 

Sehingga dalam sehari dapat menghasilkan sekitar 40 tabung besar dengan kapasitas 6 meter kubik per tabung. 

Pihaknya menyarankan agar operasional alat tersebut bekerja selama 22 jam per hari. Sehingga tidak disarankan secara maksimal selama 24 jam untuk menjaga kondisi alatnya tetap baik. 

Baca juga: Sulap Gas Tak Bermanfaat Jadi Oksigen, Menteri BUMN Erick Thohir Apresiasi Terobosan PLN

Pihaknya juga telah melakukan pelatihan secara berkala terhadap 10 orang dari RSUD NAS. 

"Untuk operator, kami sudah melakukan pelatihan berkala selama dua hari yang lalu dan harus memiliki keahlian khusus," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Fajar, alat generator oksigen ini buatan Indonesia sebagaimana arahan dari pemerintah.

Yakni diproduksi oleh PT Poly Jaya Medikal dari wilayah Jawa Barat. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved