Mahasiswa KKN-PPM UGM Beri Pelatihan Jadi Pambiwara Bagi Warga Karanganyar
Mahasiswa KKN-PPM UGM JT-083 di Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan webinar bertajuk budaya Jawa “Sanguning Panatacara Jawi”
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Mahasiswa KKN-PPM UGM JT-083 di Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan webinar bertajuk budaya Jawa “Sanguning Panatacara Jawi”, 8 Agustus 2021.
Tidak hanya peminat budaya, generasi muda milenial di Kelurahan Lalung, Bolong, dan Tegalgede juga tertarik untuk belajar bersama terjun dalam dunia per-MC-an Jawa.
Camat Kecamatan Karanganyar, Jamil, mengharapkan program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Karanganyar, khususnya yang menjadi pambiwara, baik acara mantenan, pidato tujuh belasan, maupun lainnya.
“Menjadi seorang pranatacara/pambiwara itu sebuah keahlian yang sangat potensial, terlebih dalam dunia industri kreatif sastra dan budaya Jawa. Panatacara Jawa sangat dibutuhkan,” ujar Jamil.
Nampak hadir secara daring Sekcam Kecamatan Karanganyar Juli Padmi Handayani, dan dua narasumber pranatacara Jawa, R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A. (dosen prodi Sastra Jawa FIB UGM dan Yuana Agus Dirgantara, M.Pd. (Praktisi dan Guru SMA N 1 Ngemplak Sleman).
“Harapan kami melalui webinar ini semua masyarakat yang hadir dapat mendapatkan ilmu berkaitan dengan pranatacara sehingga dapat diapliaksikan dalam acara-acara di lingkungan masing-masing,” ungkap Juli.
Senada dengan Jamil dan Juli, Dosen Pembimbing Lapangan KKN P2 JT-083, Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc. menekankan pentingnya pranatacara sebagai ketrampilan yang perlu senantiasa dibina dan dilestarikan.
“Kemampuan pranatacara atau MC Jawa merupakan sebuah potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Pastinya selain nguri-nguri budaya dengan adanya skill public speaking melalui seni pranatacara ini berpeluang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Karanganyar dan menambah kreatifitas mereka,” jelas Eko.
Dosen FMIPA UGM ini pun menyarankan supaya pelatihan seni pranatacara dapat diberikan secara bertahap, tidak hanya satu kali webinar.
Sementara itu, PIC program pelatihan seni pranatacara, Fadli Mohamad I, menjelaskan bahwa webinar ini merupakan puncak dari rangkaian pemberdayaan intensif yang diberikan melalui video edukasi.
Mahasiswa Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM ini mengusung materi seperti Hakikat dan Aspek Dasar Pranatacara, Sinau Basa Rinengga, dan Sinau Gendhing Pahargyan.
Peserta terlihat sangat tertarik dan aktif saat diminta mempraktikkan membaca teks pranatacara, menembangkan tembang macapat, hingga berdiskusi berkaitan dengan inovasi dalam dunia pranatacara Jawa sebagai bagian dari peluang usaha di bidang industri kreatif sastra Jawa.
Edukasi dasar dan teknik lapangan pranatacara pun disampaikan pada waktu itu. Ketertarikan generasi muda dalam hal seni pranatacara ini disampaikan oleh Putra Sukaca dengan pertanyaannya, “Kula saestu tertarik kaliyan pranatacara punika, lajeng prekawis dasar punapa ingkang saged katindakaken dening para-para mudha punika Mas Bima, Mas Yuana?”.
Hal dasar apakah yang bisa dilakukan oleh generasi muda ketika hendak belajar seni pranatacara Jawa?
Tidak hanya berhenti di sini, Bima selaku narasumber menambahkan bahwa dalam pranatacara selain belajar bagaimana menjadi seorang MC Jawa yang baik dan benar, bisa pula mempelajari bahasa, sastra, dan budaya Jawa. Karena ketiga unsur tersebut merupakan kunci dari seorang pranatacara.