Sampai Kapan Kita Wajib Mengenakan Masker? Ini Penjelasan Ahli
Mengenakan masker juga telah menjadi kewajiban di tengah masyarakat dalam menjalankan aktivitas di hampir semua sektor.
TRIBUNJOGJA.COM - Penggunaan masker telah kian akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat selama masa pandemi Covid-19.
Bahkan, mengenakan masker juga telah menjadi kewajiban di tengah masyarakat dalam menjalankan aktivitas di hampir semua sektor.
Penggunaan masker memang merupakan salah satu protokol kesehatan (prokes) yang wajib dilakukan untuk mencegah penularan virus corona.
Namun, apakah menggunakan masker akan dilakukan seterusnya?
Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan secara perlahan prokes akan dilonggarkan seiring terkendalinya pandemi Covid-19.
"Tentu diharapkan tidak demikian (menggunakan masker seterusnya)."
Baca juga: Satgas Covid-19 Beri Penjelasan soal Penghapusan Angka Kematian dari Indikator Penanganan Covid-19
Baca juga: Sri Sultan HB X Ajak Warga Gunakan Masker Dobel
"Nantinya (setelah pandemi terkendali) masker digunakan pada kondisi orang terinfeksi atau berisiko penularan," ungkap Tonang saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (12/8/2021).
Tonang menyebut penggunaan masker pada orang yang terinfeksi penyakit atau berisiko penularan Itu sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu, sebelum ada pandemi Covid-19.
Tentunya, lanjut Tonang, pelonggaran prokes akan dilakukan bertahap sembari terus mengamati tingkat terkendalinya kasus penyebaran Covid-19.
Lantas apa saja yang menjadi ukuran pelonggaran prokes?
"Yang mudah adalah kasus baru, kecepatan penularan kasus, dan angka kematian."
"Tentu semua data itu harus didasarkan proses testing yang representatif," ungkap Tonang.
Tonang menyebut angka yang diharapkan minimal adalah angka positivitas sudah di bawah 5 persen dan angka kematian sudah sangat rendah.
"Lebih penting lagi kecepatan penyebaran semakin menjauh di bawah angka 1," imbuhnya.
Angka yang diharapkan, kata Tonang, positivitas semakin di bawah 5 persen dan angka kematian semakin mendekati 0 persen dan kecepatan penyebaran semakin jauh di bawah angka 1.
