Perubahan Iklim Terlihat di Dunia, PBB Sebut Kode Merah untuk Kemanusiaan, Minta Negara Gerak Cepat
Laporan ilmiah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan aktivitas manusia bisa mengubah iklim dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Laporan ilmiah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan aktivitas manusia bisa mengubah iklim dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bahkan, aktivitas manusia itu bisa mengubah iklim dan tidak dapat mengembalikannya seperti semula.
Studi penting itu memperingatkan gelombang panas yang semakin ekstrem, kekeringan dan banjir, dan batas suhu utama yang dilanggar hanya dalam satu dekade.
“Laporan itu adalah kode merah untuk kemanusiaan,” kata Sekjen PBB, Antonio Guterres seperti dikutip BBC, Senin (9/8/2021).
Meskipun begitu, para ilmuwan mengatakan bencana itu bisa dihindari apabila dunia bisa bertindak dengan cepat.
Masih ada harapan pengurangan emisi gas rumah kaca dapat menstabilkan kenaikan suhu udara yang semakin panas dari hari ke hari.

"Jika kita menggabungkan kekuatan sekarang, kita dapat mencegah bencana iklim. Tetapi, seperti yang dijelaskan oleh laporan hari ini, tidak ada waktu untuk penundaan dan tidak ada ruang untuk alasan. Saya mengandalkan pemerintah pemimpin dan semua pemangku kepentingan untuk memastikan COP26 sukses,” katanya.
Penilaian yang bijaksana tentang masa depan planet kita telah disampaikan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB, sekelompok ilmuwan yang temuannya didukung oleh pemerintah dunia.
Laporan mereka adalah tinjauan besar pertama dari ilmu perubahan iklim sejak 2013. Rilisnya datang kurang dari tiga bulan sebelum KTT iklim utama di Glasgow yang dikenal sebagai COP26.
Dokumen IPCC mengatakan, pengaruh manusia telah menghangatkan atmosfer, lautan dan daratan.
Menurut Prof Ed Hawkins, dari University of Reading, Inggris, dan salah satu penulis laporan tersebut, para ilmuwan tidak bisa lebih jelas mengenai hal ini.
"Ini adalah pernyataan fakta, kita tidak bisa lebih yakin; itu tegas dan tak terbantahkan bahwa manusia sedang menghangatkan planet ini,” tulisnya.
Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia, mengatakan dengan menggunakan istilah olahraga, bisa dikatakan atmosfer telah terpapar doping.
“Yang berarti kita telah mulai mengamati ekstrem lebih sering daripada sebelumnya,” katanya.
Para penulis mengatakan bahwa sejak tahun 1970, suhu permukaan global telah meningkat lebih cepat daripada periode 50 tahun lainnya selama 2.000 tahun terakhir.
