Pemkot Yogyakarta Operasikan Pos Pantau Prokes di Beberapa Pasar Tradisional
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta secara resmi mengoperasikan pos pantau di sejumlah pasar tradisional di wilayahnya. Hal tersebut dilakukan,
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
Pemkot Yogya Operasikan Pos Pantau Prokes di Beberapa Pasar Tradisional
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta secara resmi mengoperasikan pos pantau di sejumlah pasar tradisional di wilayahnya.
Hal tersebut dilakukan, lantaran tingkat kunjungan masyarakat saat ini mulai melonjak.
Kabid Pasar Rakyat, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Gunawan Nugroho Utama berujar, pos pantau dioperasikan untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan.
Baca juga: Dinkes Gunungkidul Klaim Kombinasi Dua Vaksin COVID-19 Berbeda Tak Masalah Secara Medis
Oleh sebab itu, seluruh SDM di lingkup pasar pun dikerahkan
"Mulai dari lurah pasar, personel kebersihan, kamtib, lalu sarpras dari dinas, hingga paguyuban pedagang, semuanya kita libatkan di pos pantau," katanya, Selasa (10/8/2021).
Dijelaskannya, beberapa pasar tradisional yang kini sudah dilengkapi pos pantau antara lain, Pasar Beringharjo, Pasar Legi, maupun Pasar Kranggan.
Sekadar informasi deretan pasar tersebut, memang menjajakan kebutuhan pokok.
Ia tidak menampik, pemberlakuan PPKM tidak membuat pasar-pasar yang menjual komoditas esensial menjadi sepi pengunjung.
Sementara beberapa pasar tradisional yang menjual komoditas non kritikal terbilang belum ramai.
"Misalnya di Pasar Beringharjo Timur, kondisinya cukup ramai. Makanya, dibuka pos pantau dan ada petugas yang berkeliling ke pasar, untuk mengingatkan agar senantiasa menaati protokol kesehatan di pasar," ucap Gunawan.
"Bahkan, yang di Beringharjo dan Kranggan itu pos kita operasikan bersama rekan-rekan dari kepolisian, supaya prokes benar-benar dapat didisiplinkan," tambahnya.
Baca juga: Pelaku Pembacokan di Timur Stadion Mandala Krida Masuk DPO, Polisi Minta Pelaku Menyerahkan Diri
Diakuinya, seluruh pedagang dan pengunjung pasar kini sudah tertib terkait pemakaian masker. Hanya saja, terkait kerumunan, serta jaga jarak, dapat dikatakan sangat sulit diterapkan secara konsisten di dalam pasar tradisional.
"Ya, masalah kerumunannya, selain dari petugas di pos pemantauan, kami juga terus mengimbau pedagang dan pengunjung, melalui radio pasar itu," cetus Gunawan.
Lebih lanjut, pihaknya pun mengapresiasi peran serta paguyuban pedagang yang selama ini terlibat aktif dalam kampanye protokol kesehatan di lingkungan pasar. Alhasil, tugas Dinas Perdagangan pun semakin diringankan.
"Paguyuban berkenan swadaya secara mandiri, ya, untuk mendukung prokes dan sterilisasi di pasar. Jelas, upaya ini sangat meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga ketika berbelanja di pasar tradisional," katanya. (aka)