Kabupaten Sleman
Evaluasi PPKM di Sleman, Masih Ada Kasus Kematian Saat Isoman
Pasien meninggal saat isoman iumumnya dari awal memang tidak mau dibawa ke selter isolasi terpadu (isoter).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Di samping itu, pasien juga didampingi oleh dokter, perawat dan tersedia oksigen serta obat-obatan.
Ia berharap pasien positif bisa masuk ke selter isolasi terpadu.
Sebab tingkat keterisian selter Isolasi saat ini cukup rendah.
Dari 7 selter yang ada di Bumi Sembada tingkat keterisiannya hanya sekitar 30-40 persen saja.
Mayoritas pasien positif lebih memilih menjalani isolasi di rumah.
"Harapannya masyarakat mari penuhi selter sehingga tidak terjadi klaster keluarga. Masuk isoter itu bukan dihinakan tapi dimuliakan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman itu.
Sekda Sleman Harda Kiswaya tidak menampik kasus kematian saat Isoman di Kabupaten Sleman memang masih tinggi.
Baca juga: Positif Covid-19, Puluhan Warga Bronggang Suruh Sleman Diisolasi ke Selter
Meskipun angka kasus harian mulai menurun.
Menurut dia, solusi mengurangi angka kematian pada pasien Isoman ini dengan memindahkan pasien positif ke selter Isolasi terpadu.
Langkah ini sedang dimasifkan kerjasama antara Satgas Kabupaten, Kapanewon, hingga Kalurahan dan dibantu oleh TNI-Polri.
"Kita pindahkan warga positif yang sudah melalui asesmen Puskemas dipindah ke isoter sebanyak mungkin. Kalau tidak cukup, maka ada leveling selter Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan," kata Harda.
Menurut dia, sudah ada tim dari Puskemas yang bertugas melakukan asesmen.
Mana pasien bergejala dan harus isolasi di selter.
Lalu mana pasien tanpa gejala yang cukup dengan pemantaun dan boleh Isolasi di rumah.( Tribunjogja.com )