Pendidikan

UGM Dorong Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Lewat Merdeka Belajar

Program ini memungkinkan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang profesi yang ingin ditekuninya setelah lulus.

Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Tangkapan layar sosialisasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diadakan virtual. 

Menurut Nizam,keikutsertaan mahasiswa dalam MBKM ini diharapkan akan menghasilkan lulusan dengan kemampuan SDM yang unggul melalui peningkatan capaian pembelajaran lulusan baik dari sisi hard skill,soft skill dan social skill.   

Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek, Wikan Sakarinto, Ph.D., mengatakan mahasiswa yang kuliah di pendidikan vokasi setelah lulus nantinya tidak hanya bekerja dengan hanya mengandalkan ijazah namun menyertakan kompetensinya terkait pengalaman yang sudah ia pernah lakukan.

Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong munculnya lulusan yang lebih banyak terjun jadi wirausaha.

“Di program vokasi, kita dorong lahirnya wirausaha yang hebat. Hampir 90 persen dana di dunia ini diperebutkan oleh 10 persen wirausaha sehingga kesempatan besar di wirausaha meski resikonya juga besar,”katanya.

Pengembangan softskill dan karakter melalui MBKM diharapkan mahasiswa memiliki pengalaman dan kemampuan khusus dalam memecahkan sebuah persoalan baik di perusahaan maupun di tengah masyarakat.

Baca juga: Mengenal Syncrom, Inovasi Mahasiswa UGM untuk Deteksi Kerumunan Guna Pencegahan Penularan Covid-19

“Kita harapkan nantinya setelah lulus, mereka bisa mengatakan aku bisa ini, bukan aku sudah belajar ini. Jika hanya mengandalkan ijazah tanpa hardskill, softskill dan karakter sangat disayangkan,”imbuhnya.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Prof.Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, menyampaikan seluruh kegiatan MBKM oleh Kemendikbud Ristek diakui sebagai tolak ukur indikator kinerja utama (IKU) universitas, non IKU dan sebatas kegiatan MBKM saja.

Bagi mahasiswa mengambil mata kuliah di luar prodi tapi masih di lingkungan UGM termasuk sebagai skema non IKU.

Prestasi mahasiswa dalam berbagai perlombaan baik nasional maupun internasional menurutnya bisa diakui sebagai IKU.

“Mahasiswa yang ikut sembilan area MBKM selama 1-2 semester akan diakui IKU, termasuk juga 20 sks mata kuliah diluar UGM diakui sebagai IKU,”katanya.

Namun demikian, mahasiswa yang mengikuti kegiatan program MBKM tetap melalui proses pendaftaran, lalu diseleksi oleh mitra, apabila selesai dilaksanakan maka nilainya dikonversi ke sks untuk diinput sebagai hasil studi yang kemudian dilaporkan ke Dikti. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved