Pendidikan

UGM Dorong Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Lewat Merdeka Belajar

Program ini memungkinkan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang profesi yang ingin ditekuninya setelah lulus.

Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Tangkapan layar sosialisasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diadakan virtual. 

TRIBUNJOGJA.COM - Mahasiswa di lingkungan UGM yang sudah memasuki semester 5, 6 atau 7 berkesempatan untuk mengikuti  program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemendikbud-Ristek.

Program ini memungkinkan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang profesi yang ingin ditekuninya setelah lulus.

Di program MBKM tersebut mahasiswa bisa mengikuti berbagai pilihan kegiatan mulai dari program kuliah di lintas prodi baik di dalam dan luar kampus, pelatihan kewirausahaan, magang perusahaan, ikut berbagai project dan perlombaan, pertukaran mahasiswa, ikut kegiatan aksi kemanusiaan, mengabdi sebagai pengajar, atau melaksanakan KKN membangun desa selama 6 bulan.

Kegiatan tersebut nantinya diakui sebagai bagian dari kredit mata kuliah yang dimasukkan dalam transkrip nilai ijazah.  

Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek RI Prof Ir Nizam M.Sc., Ph.D., mengatakan program merdeka belajar memberi ruang bagi mahasiswa untuk menggali potensi dirinya untuk selalu bersemangat meraih cita-cita.

Baca juga: UGM Gelar Sosialisasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Sebab dalam program kampus merdeka, mahasiswa selain belajar dalam kelas, mereka berkesempatan belajar di laboratorium dan workshop serta belajar di kampus kehidupan sebagai dunia yang akan dimasukinya kelak.

“Kredit mata kuliah dari MBKM ini bagian dari kesarjanaan mereka, tidak menambah masa studi namun memperkuat kompetensi,”kata Nizam dalam webinar Ayo Grebeg MBKM,Jumat (6/8/2021).

Ia menyampaikan bahwa mahasiswa berkesempatan selama 3 semester untuk ikut kegiatan MBKM belajar di luar prodi kuliahnya.

Menurutnya mahasiswa yang ikut secara penuh dari sembilan program kegiatan MBKM maka akan diakui sebagai kredit mata kuliah 20 sks.   

Kuliah lintas prodi ini menurut Nizam akan menambah pengetahuan dan kompetensi mahasiswa terhadap hal-hal yang ingin ia pelajari di luar prodi.

Ia mencontohkan misalnya mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha di teknologi informasi ia bisa juga mempelajari soal bisnis, marketing hingga komunikasi di fakultas lain.

“Harapannya mereka punya fondasi lebih pas sesuai dengan yang dicita-citakan,”ungkapnya.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi, Taman Pintar dan FMIPA UGM Gelar Workshop Daring untuk Guru

Selain kuliah lintas prodi, mahasiswa juga bisa ikut program pertukaran mahasiswa atau kuliah di luar kampusnya sehingga si mahasiswa bisa mengenal mahasiswa di kampus lain dan mengenal potensi sumber daya yang dimiliki daerah tersebut.

Tidak hanya itu,ada program magang kerja di industri maupun lembaga yang memungkinkan mahasiswa bisa menekuni bidang tertentu yang disukainya.

Nizam juga mengajak mahasiswa untuk berkesempatan menjadi pengajar di pelosok negeri dengan mengikuti program Kampus Mengajar dimana saat ini ada 35 ribu mahasiswa yang mengikuti program tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved