PPKM Diperpanjang, Jogja Exotarium di Sleman 'Megap-megap' Butuh Donasi Pakan Ratusan Satwa
"Sebulan mungkin kami masih bisa bertahan. Tapi kalau diperpanjang terus merasa keberatan. Kami sudah megap-megap. Karena itu, kami mohon kepada
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tiga Juli lalu Pemerintah mulai menerapkan aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Sleman demi mengendalikan laju penularan Covid-19.
Aturan ini kemudian diperpanjang dan menjadi level 4 hingga sekarang.
Semenjak saat itu juga sektor pariwisata lumpuh karena ditutup.
Begitu juga dengan Jogja Exotarium. Objek wisata dengan konsep mini zoo ini tidak bisa lagi berkutik.
Sebab tidak bisa menerima pengunjung yang artinya tidak ada pemasukan.
Padahal setiap bulan biaya yang dibutuhkan tidak sedikit untuk operasional maupun memberi pakan satwa.
Baca juga: Selama Masa PPKM, Baikhati.id Terima Ribuan Permohonan Bantuan Setiap Harinya
Owner Jogja Exotarium, Akbar Taruna mengungkapkan aturan PPKM dirasakan dirinya sangat berat.
Sebulan aturan diberlakukan, pihaknya mencoba tetap bertahan namun ketika terus menerus diperpanjang hingga Agustus, Ia mengaku keberatan.
"Sebulan mungkin kami masih bisa bertahan. Tapi kalau diperpanjang terus merasa keberatan. Kami sudah megap-megap. Karena itu, kami mohon kepada Pemerintah agar (PPKM) tidak diperpanjang," kata Akbar, disela aksi damai melepas satwa dari kandang di lapangan Puspowarni, Rabu (3/8/2021).
Aksi lepas satwa dari kandang ini sebagai bentuk protes atas kebijakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Diceritakan, selama 1,5 tahun pandemi corona pihaknya sudah jungkir balik dengan mengandalkan bantuan donasi dan menjual sebagian aset supaya bisa tetap bertahan.
Beruntung, saat itu datang masa new normal. Pariwisata dan ekonomi perlahan kembali menggeliat.
Jogja Exotarium mulai kembali beroperasi dengan menerapkan aturan prokes ketat. Berjalan waktu pengunjung yang datang perlahan meningkat dan operasional sudah bisa berjalan tanpa harus meminta bantuan pihak luar. Waktu itu, perhari rata-rata 100 - 200 pengunjung.
Bahkan pada akhir pekan bisa sampai 1.000 orang. Baginya jumlah tersebut sudah cukup.
"Itu belum untung tapi sudah bisa untuk operasional sebulan," kata dia.
