Lima Poin Untuk Membangun Sistem Kesehatan Nasional

Sebuah realitas sosial pandemi hingga saat ini masih berlangsung. Dan tidak menutup kemungkinan peristiwa sejenis akan terjadi lagi.

Editor: ribut raharjo
FREEPIK via kompas.com
Ilustrasi Isolasi Mandiri 

Pendekatan piramida bertingkat dari bawah ke atas (bottom - up pyramid) mulai dari mantri kesehatan pada tingkat kelurahan - puskesmas pada tingkat kecamatan dengan membangun sistem kesadaran dan budaya sehat sebagai pondasi pokok dari paradigma kesehatan.

Struktur fasilitas kesehatan berjenjang dan bertingkat dari kecamatan yang memiliki RS Komunitas untuk melayani masyarakat di komunitas kecamatan setempat dengan skala penyakit ringan sampai dengan sedang dan terus berkembang pada level yang lebih tinggi.

Prioritas penanganan penyakit serius dan spesifik memerlukan sistem pelayanan kesehatan yang lebih kompleks dan canggih.

3. Industri Kesehatan Nasional

Perubahan kebijakan berikutnya adalah membangun industri kesehatan dalam negeri yang mampu mendukung pelayanan sistem pelayanan kesehatan yang tergelar dari mulai fasilitas kesehatan, peralatan medis, seragam, sistem teknologi kesehatan yang maju, obat dan vaksin yang terus beradaptasi dengan prototype dan perkembangan isu kesehatan masyarakat yang terus berubah dari waktu ke waktu.

4. Riset dan Pengembangan

Pendekatan rasionalitas dalam mengembangkan sistem kesehatan tepat guna dan adaptif harus juga linear dengan riset dan pengembangan kebutuhan sistem kesehatan termasuk pengembangan sistem pendidikan dan latihan yang mampu memberikan kontribusi tentang ancaman yang dinamis terhadap sistem kesehatan nasional.

Kesiapan sistem kesehatan nasional secara menyeluruh dan integral dari perspektif budaya masyarakat sampai dengan perspektif profesionalitas, efektifitas, efisien dan modern dari sistem pelayanan kesehatan negara. Sistem kesehatan dari level unit pelayananan kesehatan dasar dan terdepan yang dilakukan oleh mantri kesehatan dan puskesmas sampai dengan level atap (roof top level ) sesuai spesifikasi yang menuntut kompetensi dan kapasitas pelayanan kesehatan yang harus terus dibangun, dikembangkan dan dioperasionalkan.

5. Kehendak Politik

Perubahan kebijakan sistem kesehatan nasional dalam suatu negara dengan populasi yang besar dan tersebar memerlukan kehendak dan konsesus politik bersama, yang formulanya disesuaikan dengan amanat konstitusi dan visi pembangunan yang berkelanjutan.

Penutup

Pagebluk Covid-19 menjadi media evaluatif dan instrumen pengukur sistem kesehatan nasional kita. De facto sistem kesehatan nasional yang ada saat ini memerlukan koreksi secara menyeluruh dan integratif, meliputi aspek mind set, kultur, dari struktur sosial masyarakat.

Sistem kesehatan nasional yang didukung oleh kesiapan infrastruktur kesehatan mulai dari unit pelayanan kesehatan terdepan yang ada di puskesmas, mantri kesehatan sampai dengan tingkat atau level tertinggi yang lebih kompleks, canggih dan modern.

Kedua hal tersebut dapat berjalan jika supra struktur yaitu kehendak politik negara mampu menformulasikan kebijakan, srategi dan operasional perubahan kebijakan baru sistem kesehatan nasional.

Covid-19 karena lahir dari perkembangan virus adalah satu ancaman bagi sistem pembangunan nasional yang memiliki resiko tinggi dan sulit sekaligus memberikan dampak serius bagi kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

Dalam keadaan demikian satu-satunya jalan yang dapat dilakukan adalah melakukan langkah-langkah antisipasi melalui pembenahan atau perubahan kebijakan nasional sistem kesehatan nasional. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved