Sebanyak 75 Persen Kasus Kematian Covid-19 di Sleman Lansia 

Angka kematian terkonfirmasi positif Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman cukup tinggi. Data hingga 2 Agustus 2021, jumlahnya

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Angka kematian terkonfirmasi positif Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman cukup tinggi.

Data hingga 2 Agustus 2021, jumlahnya mencapai 1.428 orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas yang meninggal dunia adalah pasien lanjut usia (lansia).

Terutama yang sebelumnya memiliki penyakit penyerta (komorbid) lalu terpapar dan mengalami perburukan. 

"Data dari Dinas Kesehatan, banyak yang meninggal karena komorbid. Sebelumnya sudah sakit tapi tidak terkontrol, kemudian terpapar akhirnya kritis, meninggal dunia. Ini 75 persen lansia, usia di atas 55 tahun," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Selasa (3/8/2021). 

Baca juga: Latihan Fisik Sederhana di Rumah, Tingkatkan Kesehatan Tubuh saat Pandemi Covid-19

Ia tidak menampik, belakangan memang ada juga tren kematian pada pasien usia lebih muda bahkan anak kecil.

Namun pihaknya mengasumsikan hal itu disebabkan oleh kemunculan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 varian Delta. 

Saat ini jumlah kasus positif aktif di Bumi Sembada ada 5.904 kasus.

Shavitri mengatakan, dari jumlah tersebut mayoritas pasien menjalani isolasi mandiri (isoman), baik di rumah maupun di tempat lain.

Mereka yang sedang isoman dipantau oleh pihak Puskemas bekerjasama dengan Satgas tingkat Kalurahan. 

Selama ini Puskemas memilah siapa yang dibolehkan isolasi di rumah maupun harus Isolasi di Selter terpadu.

Hal itu dilihat dari kriteria tidak ada gejala, hingga kelayakan rumah. Apabila pasien bergejala dan tidak memungkinkan isoman maka dianjurkan untuk menjalani Isolasi terpadu di selter yang telah disiapkan Pemerintah di Kabupaten, Kapanewon maupun Kalurahan. 

"Ini untuk mencegah munculnya klaster keluarga," kata Shavitri. 

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Timoho, Pemkot Yogyakarta Kaji Ulang Pemadaman Lampu Selepas 20.00

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Sleman ini mengungkapkan, meskipun Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong pasien bergejala untuk isolasi terpadu di selter namun dalam pelaksanaannya memiliki sejumlah persoalan.

Di antaranya ketika pasien tersebut berusia lanjut (Lansia). Padahal kebanyakan selter di Sleman saat ini memanfatkan gedung bertingkat. 

"Ketika pasien lansia ini harus kita isolasi di selter terpadu dan harus naik turun tangga. Ini problem juga," kata dia.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved