Wabah Virus Corona

UPDATE Data COVID-19 Hari Ini 28 Juli 2021: Tambah 47.791 Kasus Baru, Sembuh 43.856, Meninggal 1.824

hingga Rabu (28/7/2021) pukul 12.00 WIB terdapat penambahan 47.791 orang yang terjangkit Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock
Ilustrasi virus corona di Indonesia 

Fakta ini membuat kita harus lebih waspada pada penyebaran virus Covid-19. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan disipilin, memakai masker dan menyegerakan vaksin.

Untuk memastikan langkah yang harus dilakukan, ada baiknya memahami lima fakta penting soal varian delta plus ini.

Apa itu Covid-10 varian delta plus?

Varian Delta Plus atau dikenal juga dengan B.1.617.2.1 atau AY.1. adalah turunan dari varian delta. Jenis ini diketahui memiliki mutasi tambahan, K417N, pada protein lonjakan virus, protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.

Setidaknya 200 kasus varian delta plus telah muncul di 11 negara di dunia. Berdasarkan laman National Geographic,  jenis virus ini pertama kali muncul di database global pada pertengahan Maret dan ditemukan di Inggris pada 26 April.

Beberapa pasien tanpa riwayat perjalanan atau kontak dengan pelancong terinfeksi Delta Plus, yang menunjukkan varian itu mulai beredar di Inggris melalui penyebaran komunitas.

Sedangkan, Kementerian Kesehatan India menetapkan Delta Plus sebagai Variant of Concern (VOC) pada 22 Juni, dengan alasan peningkatan transmisibilitas, kemampuan untuk mengikat lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi untuk menghindari antibodi tanggapan.

Baca juga: Dalam Sebulan, 639 Pasien Covid-19 di DI Yogyakarta Meninggal Saat Jalani Isoman

Apa perbedaan varian delta dengan delta plus?

Delta Plus memiliki mutasi ekstra yang disebut K417N, yang mempengaruhi protein spike, yang membedakannya dari varian Delta biasa.

Francois Balloux, direktur Institut Genetika Universitas College London (UCL) mengtakan mutasi tersebut tidak sepenuhnya baru karena sudah pernah diidentifikasi di beberapa garis keturunan virus lainnya.

"Mutasi dapat berkontribusi pada hilangnya kekebalan, meskipun dampaknya pada penularan tidak jelas," tambahnya.

Perubahan akibat mutasi membuat virus menjadi jauh lebih berbahaya dalam menginfeksi, atau lebih baik dalam bereplikasi, sementara yang lain memiliki lebih sedikit efek.

WHO sendiri masih terus mengamati mutasi spesifik ini dan pengaruhnya dalam hal penularan, tingkat keparahan, dan tindakan medis yang diperlukan.

Apakah varian delta plus lebih mematikan?

Menurut badan pengurutan genom Covid-19 India, varian Delta Plus menunjukkan beberapa sifat yang mengkhawatirkan seperti peningkatan penularan, pengikatan yang lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respons antibodi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved