Kabupaten Bantul

Penyakit Penyerta Jadi Pemicu Tingginya Kematian Ibu Hamil Positif Covid-19 di Bantul

Data Dinas kesehatan Bantul mencatat, dari Januari hingga Juli 2021 angka kematian Ibu hamil mencapai 23 orang.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jakarta
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tren angka kematian Ibu hamil di Kabupaten Bantul meningkat di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Data Dinas kesehatan Bantul mencatat, dari Januari hingga Juli 2021 angka kematian Ibu hamil mencapai 23 orang.

Di mana 17 di antaranya akibat terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab covid. 

Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Bencana, Dinas Kesehatan Bantul, drg. Tri Wahyuni mengatakan, pemicu kematian pada Ibu hamil positif dipengaruhi sejumlah faktor.

Di antaranya faktor umur, riwayat masalah persalinan masa lalu dan jarak kehamilan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Dalam Kurun Waktu 7 Bulan, 17 Ibu Hamil di Bantul Meninggal Akibat Covid 

Terlalu dekat dan terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kematian.

Di samping itu, diperburuk dengan Covid-19 dan penyakit penyerta seperti hipertensi maupun diabetes.

Beberapa pasien Ibu hamil positif covid-19 dan meninggal dunia dipicu karena gagal nafas. 

"Gagal nafasnya beberapa murni covid. Jadi kita ngga tahu, di saturasi (oksigen) covid varian delta ini lebih dinamis sekali. Kemarin oke saja, baik-baik saja, tiba-tiba drop," kata dia. 

Jumlah angka kematian Ibu hamil di Kabupaten Bantul tahun ini terbilang cukup tinggi.

Dalam kurun waktu tujuh bulan saja, sudah ada 23 kasus.

Jumlah tersebut meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya.

Jika melihat data, pada tahun 2020, angka kematian Ibu di Bantul ada 20 kasus.

Lalu, tahun 2019 sebelum pandemi jumlahnya lebih sedikit, cuma 13 kasus. 

Upaya menekan angka kematian ibu terutama pada ibu hamil covid pun dilakukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved