Pemda DIY Targetkan Vaksinasi Covid-19 Bisa Tuntas pada September 2021
Melalui upaya ini harapannya kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap virus korona dapat segera terbentuk di DIY
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
Namun menurutnya, jumlah itu sulit untuk kembali dicapai. Karena kebijakan PPKM Level 4 telah diberlakukan.
Selain membatasi mobilitas warga, kebijakan juga sedikit menghambat pelaksanaan vaksinasi di daerah.
"Ini juga berat karena kita baru PPKM Level 4 kita tidak boleh ada kerumunan-kerumunan itu. Ini juga sangat tergantung ketersediaan vaksin dari Kemenkes," terangnya.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Satpol PP DIY Akan Bubarkan Warga yang Nongkrong di Kafe Lebih dari Tiga Orang
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang Hingga 2 Agustus 2021, Ini Beberapa Poin Penyesuaian yang Dilonggarkan
Aji merinci, saat ini ketersediaan vaksin yang dimiliki Dinas Kesehatan DIY adalah 15.923 vial atau 159.230 dosis vaksin.
Dalam waktu dekat, Pemda DIY sudah dijadwalkan untuk menerima dosis vaksin tambahan sebanyak 14.300 vial dengan target sasaran sebanyak 158 ribu orang.
"Buffer provinsi ada 15.923 vial. Ini sudah mulai dilaksanakan ya dari (pelaku) pariwisata hingga untuk koperasi sudah mulai realisasi," paparnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, merinci perkembangan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di DIY.
Saat ini Dinas Kesehatan DIY tengah merampungkan vaksinasi yang menyasar sejumlah kelompok masyarakat.
Meliputi warga usia lanjut, remaja, kelompok difabel, maupun masyarakat umum.
Untuk kalangan warga lansia, saat ini telah mencapai 51,9 persen di mana ada sebanyak 245.622 orang tervaksin dosis pertama.
Sedangkan untuk dosis kedua baru sebesar 27,7 persen.

Adapun untuk difabel dan masyarakat umum cakupan dosis pertama menyentuh 10,1 persen denga total sasaran sebanyak 1.726.698 orang.
Sedangkan 21.340 orang diantaranya telah menerima suntikan dosis kedua.
"Untuk remaja tervaksin 6.492 orang atau 2,1 persen dari total sasaran 311.596 orang," paparnya.
Khusus untuk kalangan tenaga kesehatan dan pelayan publik, cakupannya telah mencapai di atas 100 persen. (*)