Kota Yogyakarta
Meski Penyekatan Mengendur, Malioboro Masih Sepi Pengunjung
Pembukaan tak dilakukan secara penuh, karena sejumlah titik penyekatan masih dioperasikan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pembukaan akses menuju Malioboro di masa PPKM Level 4 jelas bukan tanpa risiko.
Sebab, meski aktivitas perekonomian belum bergulir, kawasan tersebut berpotensi kembali dimanfaatkan untuk nongkrong.
Namun, Kepala UPT Cagar Budaya, Ekwanto mengatakan, pembukaan tak dilakukan secara penuh, karena sejumlah titik penyekatan masih dioperasikan.
Alhasil, pengunjung tidak serta merta bisa memasuki kawasan Malioboro.
Baca juga: Akses Menuju Malioboro Mulai Dibuka untuk Perlintasan Lalu Lintas
"Yang dibuka cuma dari Kridosono sedikit, Kleringan di sebelah timur Babon Aniem, kemudian dari Mangkubumi yang ke arah Malioboro," katanya, Jumat (23/7/2021).
Ia pun mengatakan, sejak penyekatan dikendurkan mulai Rabu (21/7/2021) silam, belum tampak adanya peningkatan aktivitas di sepanjang jalan Malioboro.
Begitu juga saat malam hari, yang selama ini dikhawatirkan Pemkot.
"Sangat zero kunjungan, hampir tidak ada sama sekali. Terlebih, lampu penerangan juga tetap kita padamkan, ya, setiap malam, selepas pukul 20.00," ucap Ekwanto.
Baca juga: Saat PPKM Level 4, Berkerumun Lebih dari 3 Orang di Malioboro Akan Dibubarkan
Walau begitu, dirinya tetap meningkatkan kewaspadaan personel Jogoboro jika sewaktu-waktu muncul potensi kerumunan.
Menurutnya, Jogoboro harus mengambil langkah nan tegas, supaya masyarakat tidak abai.
"Mau tidak mau, dengan dibukanya itu, Jogoboro harus semakin banyak di lapangan, untuk mengingatkan, atau membubarkan mereka yang bergerombol," ujarnya.
"Tetap harus diantisipasi, jangan sampai ada kerumunan, meski Malioboro belum dibuka 100 persen, karena ada penyekatan di mana-mana," lanjut Ekwanto. ( Tribunjogja.com )