Kabupaten Gunungkidul
Destinasi Wisata di Gunungkidul Tetap Tutup hingga PPKM Berakhir
Dengan adanya perpanjangan PPKM, maka destinasi wisata di Gunungkidul dipastikan tetap tutup.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah memutuskan memperpanjang masa PPKM Darurat hingga 25 Juli mendatang.
Adapun kini istilah PPKM Darurat diganti menjadi PPKM Level 1-4, sesuai situasi kasus Covid-19 yang terjadi di daerah, termasuk di Gunungkidul.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan dengan adanya perpanjangan itu, maka destinasi wisata dipastikan tetap tutup.
"Mengikuti instruksi pusat, maka kami juga masih tetap menutup tempat wisata," kata Harry pada wartawan, Kamis (22/07/2021).
Adapun untuk mekanisme penutupan, ia mengatakan tidak ada yang berubah.
Baca juga: Dinas Pariwisata Gunungkidul Ikut Gencarkan Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelaku Wisata
Seluruh akses menuju lokasi wisata tetap ditutup bagi pengunjung dan dijaga petugas setempat.
Selain menyiagakan petugas di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR), koordinasi juga dilakukan dengan kalurahan setempat.
Harry mengatakan, kelompok sadar wisata (pokdarwis) hingga warga setempat dikerahkan untuk penjagaan.
"Wisatawan yang masih nekat datang akan dihalau petugas agar tidak masuk," jelasnya.
Harry tak menampik kebijakan penutupan itu berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk sektor pariwisata.
Namun ia menegaskan jika saat ini ada hal lain yang harus lebih dikedepankan.
"Kesehatan dan keselamatan wisatawan hingga masyarakat tetap jadi perhatian utama di masa pandemi ini," ujarnya.
Kebijakan serupa juga diambil pelaku wisata swasta, seperti HeHa Sky View.
Manajer Utama Heha Sky View Aprio Rabadi mengatakan penutupan masih terus dilakukan.
Pihaknya memahami keputusan pemerintah dilakukan demi menekan penyebaran kasus Covid-19.
HeHa Sky View sendiri mulai tutup 30 Juni lalu, atau beberapa hari sebelum PPKM Darurat diberlakukan.
Baca juga: Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul, Pernah Raih Penghargaan Wisata Berkelanjutan Kelas Dunia
"Satu sisi kami dukung itu, tapi kami juga berharap ada kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah agar tetap bisa bertahan," kata Rio.
Ia menegaskan tidak ada karyawan yang dirumahkan dengan adanya PPKM Darurat.
Namun diakui penerimaan upah karyawan mengalami penyesuaian karena tidak adanya aktivitas wisata.
Rio mengatakan para karyawannya sampai saat ini masih dipekerjakan untuk perawatan hingga pengembangan fasilitas.
Hal itu dilakukan demi memastikan kondisi HeHa Sky View tetap terjaga.
"Pengembangan fasilitas juga demi memastikan protokol kesehatan (prokes) lebih berjalan jika nantinya kembali dibuka," jelasnya.( Tribunjogja.com )