Tak Ada Lagi Penumpang, Puluhan Betor di Yogyakarta Ditinggal Pemiliknya di Pinggir Jalan

Tak Ada Lagi Penumpang, Puluhan Betor di Yogyakarta Ditinggal Pemiliknya di Pinggir Jalan

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Miftahul Huda
Puluhan Betor di Yogyakarta ditinggal pemiliknya karena tak ada penumpang selama PPKM Darurat, Rabu (21/7/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan becak motor (Betor) di Kota Yogyakarta terpaksa ngandang karena para pemilik kendaraan itu banyak kehilangan penumpang sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan sejak 3 Juli 2021 lalu.

Bentor-bentor tersebut diparkirkan oleh pemiliknya di sejumlah sudut jalanan di Kota Yogyakarta.

Salah satunya di sekitar simpang empat Jalam Mataram, Suryatmajan.

Puluhan Betor itu sudah lama ditinggal pemiliknya.

Para pemilik bentor tak bisa lagi mencari nafkah karena selama ini mereka bergantung dengan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, terutama di sekitar kawasan Malioboro.

Febri Ariyanto satu dari sekian banyak pengemudi Betor yang kini merasakan kesulitan mencari nafkah di tengah pandemi Covid-19.

Hampir satu bulan ini, penghasilannya sebagai pengemudi Betor yang biasa mangkal di sekitar kantor Gubernur DIY itu hilang.

"Sulit sekarang. Ya ngeten niki (ya begini ini) tidak bekerja lagi. Lah sepi sekarang," katanya, saat dijumpai Rabu (21/7/2021) siang.

Meski ada anjuran dari pemerintah untuk tetap di rumah guna mencegah penularan, Febri terpaksa keluar rumah agar anak dan istrinya tetap bisa makan.

"Kalau di rumah saja saya gak dapat apa-apa. Kalau di luar kan lumayan, ada yang ngasih. Sama ngerjain apa saja," ujarnya.

Baca juga: Daftar Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang Masuk Kriteria Level 3 dan 4, Sleman, Yogya & Bantul Level 4

Baca juga: Terdampak PPKM Darurat, PKL Malioboro Desak Pemda DIY Segera Salurkan Bansos

Ia melanjutkan, ada sekitar 10 Betor yang kini mangkrak ditinggal pulang para pemiliknya.

Belum tahu kapan mereka akan kembali menambah keriuhan jalanan di Kota Yogyakarta.

"Rencang-rencang libur sedaya (teman-teman juga libur) kalau di sini ada sekitar 10 betor lebih," ungkap bapak satu anak ini.

Febri menjadi tulang punggung keluarga. Selain istri, ia juga harus memenuhi kebutuhan anaknya yang kini masih berusia 4 tahun.

Sementara bantuan dari pemerintah yang diharapkan dapat mencukupi kebutuhannya sementara waktu belum ia terima.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved