Begini Penjelasan Dinas Perhubungan DIY Soal Bus Trans Jogja Berhenti Beroperasi
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, sedikitnya 11 jalur bus Trans Jogja resmi tidak beroperasi.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, sedikitnya 11 jalur bus Trans Jogja resmi tidak beroperasi.
Alasan penutupan itu menurut Made lebih kepada pertimbangan efektivitas operasional tiap-tiap armada.
Pasalnya, perhitungan operasional bus Trans Jogja selama ini tidak berdasarkan Kilometer layanan.
"Sehingga kalau mereka 3 jam melayani, mereka kepotong penyekatan jalan. Jadi muter-muter kasihan. Mereka bingung ada penyekatan di mana-mana," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Perpanjangan PPKM Darurat, 97 Bus Trans Jogja Resmi Tak Beroperasi per Hari Ini
Sementara untuk nasib armada Teman Bus yang kini dikelola oleh Kemenhub, dikatakan Made baru akan dibahas pada Senin yang akan datang.
"Untuk Teman Bus kami diskusikan dengan Kemenhub Senin besok," tutur Made.
Ia menambahkan, selama ini okupansi penumpang bus Trans Jogja masih di bawah 50 persen.
Sehingga tanpa adanya penekanan mobilitas selama PPKM Darurat, tingkat kerumunan di dalam angkutan perkotaan itu sangat sedikit.
"Gak usah ditekan mobilitasnya pun okupansi bus kami sangat rendah. Walaupun dari Dirjen Kemenhub aturan kapasitas penumpang 50 persen, Trans Jogja tidak sampai segitu," jelas Made.
Berbeda dengan bus Trans Jogja yang melintas di Jalan Malioboro, menurut Made okupansi bus Trans Jogja yang melintas ke Jalan Malioboro lebih ramai dibandingkan dengan rute lainnya.
"Kalau bus yang lewat Malioboro memang masih banyak penumpang. Dan pertimbangan kami jalur 1 sampai 11 itu ada yang melintas ke Malioboro," papar dia.
Made melanjutkan, presentase tingkat penurunan mobilitas masyarakat di DIY yang dipantau via kamera pangawas di beberapa simpang jalan, hingga kini sudah mencapai 30 persen lebih.
"Kami mantau dari sisi traffic. Kami melihat panjang antrean kendaraan di simpang-simpang penyekatan, dan yang tidak. Itu dari data kami sudah 30 persen ke atas," ungkapnya.
Melihat data yang ada, Made menjelaskan sebenarnya masyarakat sudah mulai banyak yang patuh terhadap kebijakan pemerintah.
Baca juga: Ikuti SE Bupati, Kemenag Gunungkidul Minta Tiadakan Salat Idul Adha di Masjid
Sebelumnya, Direktur Utama PT Anindya Mitra International (AMI) Dyah Puspitasari selaku perusahaan yang mengatur operasional bus Trans Jogja, Diah Puspitasari mengatakan, untuk saat ini bus Trans Jogja relaksasi untuk sementara waktu karena ada perintah dari Dinas Perhubungan (Dishub) DIY terkait beban manajemen dan untuk upaya menekan laju penyebaran Covid-19