Update Corona di DI Yogyakarta
Hampir 1.000 Kasus Baru dalam 3 Hari, Angka Covid-19 di Gunungkidul Tembus 11 Ribu
Selama 3 hari terakhir, penambahan kasus baru Covid-19 di Gunungkidul mencapai 949 kasus.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Mendekati akhir masa penerapan PPKM Darurat, angka kasus baru konfirmasi positif covid-19 di Gunungkidul masih terbilang tinggi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat bahkan melaporkan kini angka kumulatif menembus 11 ribu kasus.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan jika Jumat (16/07/2021) ini terdapat 299 kasus baru konfirmasi positif.
"19 di antaranya dilaporkan meninggal dunia," kata Dewi sore ini.
Baca juga: Polres Gunungkidul Salurkan Bantuan Sembako ke Aparat Isoman hingga Masyarakat
Selama 3 hari terakhir, penambahan kasus baru Covid-19 di Gunungkidul mencapai 949 kasus.
Kamis (15/07/2021) kemarin tercatat 352 kasus, sedangkan Rabu (14/07/2021) ada 298 kasus baru.
Angka kematian harian pun selalu di atas 10 kasus. 19 kasus meninggal dunia sebelumnya juga dilaporkan pada Rabu lalu, sedangkan kemarin terdapat 15 kasus meninggal dunia.
"Sampai saat ini tercatat sebanyak 494 kasus kematian karena Covid-19," ujar Dewi.
Secara kumulatif, Gunungkidul kini mencatatkan 11.259 kasus konfirmasi positif.
Sebanyak 3.315 kasus dalam perawatan dan isolasi mandiri (isoman) serta 7.450 kasus sudah dinyatakan sembuh.
Adapun jumlah kasus aktif isoman terbilang tinggi.
Baca juga: Nomor Telepon Ambulans di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul
Seperti pada 13 Juli lalu, dari 3.204 kasus aktif, 3.065 di antaranya menjalani isoman.
Dewi mengatakan pemantauan terhadap pasien isoman saat ini lebih ditingkatkan.
Terutama mengingat akhir-akhir ini kasus kematian isoman terbilang tinggi.
"Pemantauan ketat oleh petugas medis dan pemangku wilayah setempat," katanya.
Dewi mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah kalurahan hingga tingkat RT untuk pengawasan isoman.
Sebab, ia menilai hal itu tidak akan berjalan optimal jika hanya mengandalkan petugas dari puskesmas.
Lurah Kepek, Wonosari, Bambang Setyawan mengatakan tiap RT sudah digerakkan agar intensif memantau warga isoman.
Termasuk rutin berkomunikasi dan memenuhi segala kebutuhan.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19, Tujuh Gedung SD di Kota Yogyakarta Disulap Jadi Selter
"Bantuan makanan hingga vitamin kami salurkan, termasuk pendampingan," jelas Bambang.
Menyadari terbatasnya tenaga penanganan, ia mengklaim pihaknya memiliki 3 tim relawan.
Fasilitas pendukung bagi tim tersebut juga disediakan.
Menurut Bambang, tim ini akan mengantarkan warga isoman yang membutuhkan penanganan medis di fasilitas kesehatan (faskes).
Bantuan pemakaman dengan protokol Covid-19 juga dilakukan.
"Hal itu kami lakukan jika aktivitas penanganan Covid-19 dari PMI dan BPBD sedang padat," ujarnya.( Tribunjogja.com )