UPDATE Gunung Merapi Senin 12 Juli 2021: 2 Kali Guguran Lava Pijar ke Arah Barat Daya Sejauh 1 Km
Gunung Merapi mengeluarkan dua kali guguran lava pijar ke arah barat daya, pada periode pengamatan pagi ini, Senin (12/7/2021)
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan dua kali guguran lava pijar ke arah barat daya, pada periode pengamatan hingga pagi hari ini, Senin (12/7/2021).
Berdasarkan hasil pantauan BPPTKG Yogyakarta, jarak luncur maksimal sejauh 1.000 m dan 4 kali ke tenggara maksimal 1.200 m.
Secara meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup sedang ke arah barat. Suhu udara 12-21 °C, kelembaban udara 69-70 %, dan tekanan udara 836-943 mmHg.
Gunung jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Secara kegempaan, guguran terjadi sebanyak 46 kali, amplitudo 4-50 mm dengan durasi 12-114 detik.
Hembusan berjumlah 9 kali dengan amplitudo 4-8 mm berdurasi 12-23 detik. Gempa hybrid berjumlah 59 kali dengan amplitudo 3-29 mm, S-P 0.4-0.8 detik durasi 4-13 detik.
Sementara, vulkanik dangkal berjumlah 13 kali dengan amplitudo 40-75 mm berdurasi 5-17 detik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya.
Area bahaya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*)