Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Tahun Ajaran 2021/2022 di Bantul Digelar Secara Daring

Pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang juga dilakukan secara virtual atau daring

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar secara daring, Senin (12/7/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul memulai tahun pelajaran baru 2021/2022 secara daring pada Senin (12/7/2021).

Pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang juga dilakukan secara virtual atau daring.

Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko, menjelaskan berdasarkan Permendikbud No 18/2016 tentang MPLS, Perbub no 33/2021 tentang PPDB dan Keputusan Kepala Dinas Dikpora tentang penetapan kalender pendidikan, bahwa awal Tahun Pelajaran Baru 2021/2022 dimulai secara serentak pada Senin 12 Juli 2021.

"Kegiatan awal diisi dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tujuannya mengenali potensi diri peserta didik baru, membantu peserta didik baru dalam berdaptasi dengan lingkungan sekolah," ujarnya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan motivasi, semangat dan cara belajar efektif sebagai peserta didik baru, mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah.

Adapun peserta diri dari seluruh jenjang sekolah/satuan pendidikan se-Kabupaten Bantul pada tahun pelajaran 2021/2022 ini berjumlah 155.510 siswa yang terdiri dari 36.026 siswa paud mulai dari TK/RA, KB, TPA dan SPS.

Kemudian untuk jenjang sekolah dasar/madarasah ibtidaiyah sejumlah 77.929 siswa serta SMP/MTs berjumlah 41.555 siswa.

Kegiatan MPLS ini antara lain meliputi penguatan pendidikan karkater, pembinaan mental keagamaan, wawasan wiyata mandala, pengenalan kurikulum pendidikan, tata tertib sekolah dan lain-lain.

"Kegiatan pembelajaran ini masih dilaksanakan secara jarak jauh online/daring dan peserta didik mengikuti kegiatan belajar dari rumah (BDR). Untuk itu kami mohon bantuan bimbingan, movitasi dan fasilitasi dari seluruh orang tua wali murid demi keberhasilan pendidikan putra-putrinya," imbuhhnya.

Sementara itu Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memaparkan akibat situasi pandemi covid-19, sistem pendidikan di mana saja, di seluruh dunia, terkena dampak langsung.

Pembelajaran tatap muka langsung harus ditiadakan dulu. Data UNESCO mencatat lebih dari 90 persen atau di atas 1,3 miliar populasi siswa global harus belajar dari rumah.

"Hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikannya. Akibat pandemi pula, jutaan pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Hal ini dilakukan agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memutus rantai penularannya," ungkapnya.

Bupati pun berpesan kepada para orangtua untuk tetap aktif terlibat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah.

Ayah dan ibu bahu-membahu memberikan motivasi, menemani belajar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya.

Selain itu ia mengungkapkan, guru-guru di Kabupaten Bantul juga giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved