Yogyakarta

Menjaga Denyut Seni di Masa Pandemi Lewat ARTJOG MMXXI

ARTJOG MMXXI: Arts in Common – Time (to) Wonder menampilkan karya-karya dari 41 seniman yang semuanya tinggal dan bekerja di Indonesia.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi ARTJOG
Karya instalasi Farid Stevy dan sang bapak, Asto Puaso berjudul 'Dongo Dinongo Reactor' di ARTJOG MMXXI: Arts in Common – Time (to) Wonder di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta. 

Bagi keluarga Farid, tangga atau dalam bahasa Jawa yakni andha merupakan simbol dari usaha mereka untuk membicarakan ulang, diskusi, dan membuka dialog dengan anggota keluarga serta penduduk desa, tentang kekeliruan penulisan sejarah yang dialami sang kakek dan juga banyak teman-teman kakeknya yang juga terefek dengan situasi tahun itu.

Lebih lanjut Farid menjelaskan, karya seni ini juga bisa menjadi sumber energi saling mendoakan untuk tiga poin.

"Pertama mendoakan eyang saya untuk kasuwarganing jati, untuk mensurgakan eyang yang kebetulan terdampak dengan kisruh politik tahun 65'. Kemudian untuk hari ini saya harap reaktor ini berfungsi untuk bisa memantik kesadaran kita bersama untuk saling mendoakan, untuk sehat bersama, untuk tuntasnya kita melewati situasi pandemi," ujar Farid.

"Lalu untuk masa depan, ini reaktor doa untuk kelancaran usaha-usaha rekonsiliasi 65 dan usaha perjuangan teman teman yang memperjuangkan HAM di Indonesia. Harapannya dengan ini dapat membawa kebaikan serta doa kepada tiga hal di atas," harapnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved