Stok Oksigen di Rumah Sakit Kota Magelang Menipis, Pemkot Pesan Oksigen dari Luar Kota
Naiknya angka penularan Covid-19 di Kota Magelang berimbas pada menipisnya ketersediaan oksigen di rumah sakit rujukan untuk para pasien
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
"Kami belum bisa terima pasien dulu di RS Darurat ini. Karena, susahnya mencari oksigen, kami tidak mau mengambil risiko. Saat ini pasien yang akan ditangani di RS Darurat kami alihkan sementara ke RS Budi Rahayu," ujarnya.
Menipisnya oksigen, turut dibenarkan salah satu pemimpin rumah sakit rujukan yakni, Dirut RSUD Tidar, dr Adi Pramono, Sp.OG (K).
Ia mengatakan, pihaknya sangat khawatir akan menipisnya ketersediaan oksigen untuk para pasien.
"Memang belum pernah sampai benar-benar kosong (oksigen). Tapi, untuk stok sama sekali tidak ada, jadi terbatas sekali. Ini yang kami khawatirkan karena jumlah pasien yang terus bertambah," terangnya.
Baca juga: Angka Kesembuhan dan Kematian karena Covid-19 di Kabupaten Bantul Masuk Kategori Tinggi
Ia menjelaskan, dalam kondisi normal biasanya persediaan oksigen untuk yang tabung bisa mencapai 60 buah per hari.
Sedangkan, untuk oksigen yang jenis cair (liquid) bisa mencapai 2500 liter per hari.
"Sekarang, untuk mendapatkan setengahnya saja sudah sulit, jadi tidak ada stok sama sekali untuk berjaga-jaga, terutama untuk pasien Covid-19," ujarnya.
Bahkan untuk mendapatkan pasokan oksigen, Ia mengatakan, pihaknya harus mengambil langsung ke tempat produsennya.
Dan, harus memesan terlebih dahulu agar bisa mendapatkan bagian.
"Betul, harus mengambil ke sana langsung. Kami pesan dari Klaten dan Samator di Semarang, itupun harus antre terlebih dahulu. Malahan, jumlah oksigen yang didapat tidak sesuai dengan yang dipesan, misalnya pesan 60 tabung yang didapat bisa setengahnya, saja," urainya. (ndg)