Kota Yogyakarta
Konsumsi Internet Warga Kota Yogya Jauh di Atas Rerata Nasional
Tingkat konsumsi paket data, maupun pulsa di wilayah Kota Yogyakarta sekarang sudah dua kali lipat rata-rata konsumsi nasional.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Kalangan legislatif mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta agar menggenjot literasi digital bagi masyarakat.
Pasalnya, mayoritas warga kota pelajar sejauh ini sudah melek teknologi informasi, namun pemanfaatan untuk hal produktif masih kurang.
Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Marwoto Hadi mengatakan, tingkat penggunaan internet masyarakat Kota Yogyakarta saat ini sudah berada di atas rata-rata nasional.
Fenomena itu, ditunjang dengan baik oleh peningkatan infrastruktur telekomunikasi yang makin mumpuni.
"Berdasar data dari APJI (Asosiasi Pengusaha Jasa Internet DIY, tingkat konsumsi paket data, maupun pulsa di wilayah Kota Yogyakarta sekarang sudah dua kali lipat rata-rata konsumsi nasional," ujar Marworo, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Pemasangan Jaringan Fiber Optic Internet 380 Km Se-DIY Ditargetkan Selesai Akhir Tahun 2020
Hanya saja, ia menyayangkan, tingginya tingkat konsumsi publik tersebut, sebagian besar didominasi untuk keperluan bermedia sosial.
Padahal, dengan dukungan infrastruktur telekomunikasi yang telah memadahi, sebenarnya warga dapat memanfaatkannya untuk hal yang lebih produktif.
"Ini menunjukkan, kalau tingkat pengenalan penggunaan perangkat digital yang tinggi, tidak lantas membuat literasi digitalnya semakin tinggi juga, ya," ungkapnya.
Karena itu, ia mendesak Pemkot Yogya agar tidak sebatas fokus pada penyediaan akses internet melalui pemasangan dan perluasan wifi publik di setiap penjuru wilayah.
Namun, perhatikan juga literasi digital, supaya masyarakat dapat memanfaatkan untuk menunjang produktivitas.
"Wifi publik itu sangat bagus, karena memberikan banyak sekali kemudahan. Tapi, ya jangan terus berhenti di situ saja. Literasi digital untuk masyarakat juga sangat penting, agar fasilitas yang sudah disediakan ini, mampu mendorong aktivitas kreatif masyarakat," tambah Marwoto.
Terlebih, di masa pandemi seperti ini, saat mobilitas warga benar-benar dibatasi, literasi digital sejatinya dapat menjadi perbekalan tersendiri, untuk mendongkrak perekonomian yang tengah terpuruk.
Dirinya meyakini, di kota pelajar terdapat banyak sekali potensi yang masih terpendam.
Baca juga: Diskominfo DI Yogyakarta Bangun Backbone Fiber Optik Untuk Pemerataan Jaringan Internet
"Jadi, daya dukung ekonomi itu perlu didongkrak, sebagai modal selama pandemi dan selepas pandemi. Tentunya, ya dengan aktivitas kreatif yang dapat tumbuh dari literasi digital. Maka, ini harus jadi perhatian," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Tri Hastono mengungkapkan, bahwa pihaknya selama ini tidak sekadar menggenjot pemasangan wifi publik.
Akan tetapi, juga dibarengi dengan pendampingan masyarakat.
Ia berujar, selama pandemi Covid-19, akses internet gratis tersebut, didominasi oleh warganya yang menjalani sekolah, atau kuliah secara daring.
Alhasil, pemanfaatannya pun dinilai sudah tepat sasaran.
Hanya saja, ia memastikan, literasi digital kedepanya bakal ditingkatkan.
"Selama ini, sebenarnya itu (literasi digital) sudah menjadi konsen kami. Bahkan, kedepan akan dirancang lagi, dengan melibatkan multistakeholder yang memberi pendampingan teknis di tingkat kampung," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )