Kebutuhan Oksigen RS Rujukan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui ada 27 RS rujukan Covid-19 sempat mengalami kekurangan stok tabung oksigen.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Rezas / AFP
Petugas kesehatan mengenakan alat pelindung memindahkan seorang pasien yang dites positif virus corona Covid-19 ke sebuah rumah sakit di Bekasi pada 28 Juni 2021 

Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, Aji berharap agar masalah kelangkaan oksigen dapat dapat segera tertangani.

"Pemerintah pusat akan mengalokasikan 47,6 ton perhari dan akan ada persediaan cadangan 50 persen dari 47,6 itu," jelasnya.

Baca juga: Pemda DIY Terima Pasokan Oksigen 2 Ton, Langsung Didistribusikan ke RS Rujukan Covid-19

Kasus RSUP Dr Sardjito

Gedung RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Gedung RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. (Dok Humas RSUP Dr Sardjito)

Sempat ramai dikabarkan puluhan pasien Covid-19 di DI Yogyakarta yang dirawat di RSUP Dr Sardjito meninggal dunia dalam semalam karena kehabisan oksigen, Sabtu (3/7/2021).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K)., M.Kes., MPH memberikan jawabannya.

"Terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien meninggal maka dapat kami sampaikan penjelasan lebih lanjut bahwa jumlah tersebut merupakan akumulasi dari hari Sabtu pagi (3/7/2021) sampai Minggu pagi (4/7/2021) dan tidak hanya pasien yang menggunakan oksigen atau covid saja yang meninggal.

Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB, maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien.

Pasien sejumlah itu bukan semata-mata pasien covid yang harus dengan bantuan oksigen, tetapi terdapat pasien lainnya pula.

Pasien-pasien yang memerlukan bantuan oksigen, tetap tersuplai dengan oksigen tabung.

Sehingga tidak benar jika meninggal tanpa dapat bantuan oksigen, tetapi proses meninggalnya karena kondisi klinisnya yang memburuk," ungkapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Minggu (4/7/2021).

Namun dalam kondisi tersebut, lanjutnya, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen central maka dalam pelayanannya tetap tersuplai menggunakan suplai oksigen tabung.

"Salah satunya bantuan dari Polda DIY sejumlah 100 tabung," tambahnya.

Rukomono pun membeberkan kronologi cadangan gas oksigen yang menipis. Ia menekankan bahwa telah melakukan antisipasi.

Salah satunya sejak tanggal 29 Juni 2021, RSUP Dr Sardjito Telah berkoordinasi dengan suplayer oksigen di antaranya PT. Samator dan PT. Surya Gas untuk mendapatkan pasokan oksigen secara rutin dan memenuhi kebutuhan.

"Sabtu, 3 Juli 2021 siang, di mana oksigen mulai menipis, maka telah dilakukan berbagai koordinasi dan persiapan, termasuk pertemuan lanjutan untuk memastikan kecukupan persediaan oksigen dengan penyedia. Hal ini mengingat kebutuhan oksigen dan jumlah pasien yang makin banyak di RSUP Dr Sardjito berakibat menipisnya persediaan baik untuk oksigen central berupa liquid maupun oksigen tabung," bebernya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved