Banyak Nakes Terpapar, RS Rujukan COVID-19 di Gunungkidul Butuh Tambahan Relawan Medis
Nakes Banyak Terpapar, RS Rujukan COVID-19 di Gunungkidul Butuhkan Relawan Medis
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Rumah Sakit (RS) rujukan COVID-19 di Kabupaten Gunungkidul masih terkendala kurangnya tenaga kesehatan (nakes).
Jumlah pasien yang harus ditangani tak sebanding dengan tenaga yang tersedia saat ini.
Direktur RSUD Wonosari dr. Heru Sulistyowati mengungkapkan pada Minggu (04/07/2021) kemarin ada 77 pasien COVID-19 dirawat.
"Kemarin itu yang ada di bangsal 61 pasien, 16 lainnya tidak bisa masuk bangsal perawatan," kata Heru pada wartawan, Senin (05/07/2021).
Menurutnya, tenaga yang tersedia saat ini begitu terbatas karena banyak yang terpapar COVID-19.
Saking terbatasnya, pihak RSUD Wonosari terpaksa menutup satu bangsal perawatan.
Heru mengatakan saat ini hanya ada 3 perawat, 1 bidan, 1 dokter, dan 1 dokter internship (magang).
Ia mengungkapkan terdapat 6 dokter yang menjalani isolasi mandiri (isoman) lantaran terpapar Covid-19 sehingga tidak bisa bekerja.
"Saat kondisi normal, dalam satu shift idealnya ada 6 perawat, 3 bidan, dan 3 dokter," ungkapnya.
Secara keseluruhan, Heru mengatakan sebanyak 70 nakes yang terpapar.
Baca juga: Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Izinkan RS Isi Tabung Oksigen ke Perusahaan Beda Merk
Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Tim Pemakaman Covid-19 BPBD Kota Yogya Kecelakaan di Simpang Galeria Mall
Kondisi tersebut sempat membuat pihaknya terpaksa menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Adapun layanan IGD saat ini sudah kembali dibuka.
Layanan sudah didukung dengan tenda darurat dari BPBD Gunungkidul yang mana perawat mampu menangani 6-8 pasien di sana.
"Kami terus berupaya maksimal agar pelayanan terus berjalan meski situasi terbilang darurat," kata Heru.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul saat ini berupaya mencari tenaga relawan untuk penanganan COVID-19.