Ki Manteb Soedharsono Meninggal
Pak Manteb atau Ki Manteb Soedharsono Punya Masalah dengan Paru-paru
Dalang Kondang Ki Manteb Soedharsono atau akrab sapa Pak Manteb meninggal dunia, Jumat (2/7/2021) pukul 10.00 WIB.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com SOLO == Dalang Kondang Ki Manteb Soedharsono atau akrab sapa Pak Manteb meninggal dunia, Jumat (2/7/2021) pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun Tribunsolo ( Tribunjogja-network) Ki Manteb Soedharsono dimakamkan secara protokol kesehatan.
Informasi dari rekan Ki Manteb Soedharsono, Sugeng Nugroho, Ki Manteb Soedharsono meninggal dengan diagnosa Covid-19.
Sosok dalang kelahiran 31 Agustus 1948 memiliki komorbid penyakit di paru-parunya.
"Beliau sering berobat soal permasalahan paru-parunya," ujarnya.
Almarhum akan dimakamkan pada hari ini di kediamannya di Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.
Ki Manteb Soedharsono dikenal sebagai salah satu guru dari anak Alm Ki Seno Nugroho Gading Pawukir.
Setelah Ki Seno Nugroho meninggal, Gading Pawukir jadi murid Ki Manteb Soedharsono.
Baca juga: Pak Manteb Ungkap Kenangan Tiga Hari Sebelum Ki Seno Nugroho Wafat
Catatan Tribunjogja.com, ada tiga wayang diberikan Dalang Ki Manteb Sudharsono kepada anak Ki Seno Nugroho, Gading Pawukir, yakni wayang Janoko, Gatotkaca dan Buta Cakil.
Wayang ini diberikan tepat 7 hari meninggalnya Ki Seno Nugroho saat itu.
Ki Manteb berharap, wayang tersebut dapat menjadi semangat Gading meneruskan dharma sang Bapak di dunia seni wayang kulit sebagai seorang dalang.
Ki Manteb mengatakan, wayang yang diberikan kepada Gading, termasuk Gatotkaca, merupakan wayang sabetan.
Adapun pemberian Janoko dan Buta Cakil, dua tokoh wayang yang selalu dimainkan dalam perang kembang itu, memiliki makna tersendiri.
"Susah-susahnya memainkan wayang itu perang cakil. Maka dari itu, si Gading saya gadang-gadang bisa memainkan perang cakil supaya bagus."
"Paling tidak seperti saya," ucapnya, seusai memberikan Wayang kepada Gading kala itu.