Ki Manteb Soedharsono Meninggal
Meninggal Dunia, Berikut Profil dan Prestasi Membanggakan Dalang Kondang Ki Manteb Soedharsono
Ki Manteb Suedharsono berhasil meraih beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM – Ki Manteb Soedharsono atau yang dikenal sebagai dalang setan karena kepiawaiannya dalam memainkan wayang kulit.
Ki Manteb berasal dari Jawa Tengah.
Lahir pada tanggal 31 Agustus 1948 di Palur, Mojolaban, Sukoharjo.
Meninggal hari ini tanggal 2 Juli 2021 di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah pada usia 72 tahun.
Baca juga: Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Penuh, Pemkab Klaten Siapkan GOR Gelarsena untuk Isolasi Terpusat
Ki Manteb Soedharsono dibesarkan di keluarga dalang, ayahnya adalah Ki Hardjo Ibrahim yang juga seorang dalang ternama.
Sedangkan ibunya merupakan pesinden dan pengrawit yang berpengalaman.
Ki Manteb Soedharsono bersekolah di STM Manahan, Solo.

Namun sejak kecil Manteb sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya pun terbengkalai.
Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier mendalang.
Pertunjukan wayang Ki Manteb Soedharsono semakin memukau karena memakai peralatan musik modern dan juga menceritakan seputar hal-hal hangat yang berkembang di masyarakat.
Sejak itu Ki Manteb Soedharsono dikenal sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Keahliannya sebagai dalang telah membawa warna baru pada perkembangan wayang kulit dunia.
Ki Manteb Soedharsono berhasil meraih beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Pak Manteb atau Ki Manteb Soedharsono Punya Masalah dengan Paru-paru
Berikut Daftar Penghargaan yang diperoleh Ki Manteb Soedharsono :
1. Tahun 1982 Ki Manteb menjadi juara Pakeliran Padat se-Surakarta. Prestasi tersebut membuat namanya mulai menanjak.
2. Tahun 1995 Ki Manteb mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Satya Lencana Kebudayaan.
3. Awal tahun 1998 Ki Manteb menggelar pertunjukkan kolosal di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah, dengan lakon Rama Tambak.

Pergelaran yang sukses ini mendapat dukungan dari pakar wayang STSI.
4. Tahun 2004 Ki Manteb memecahkan rekor MURI mendalang selama 24 jam 28 menit tanpa istirahat.
5. Tahun 2010 penghargaan “Nikkei Asia Prize Award 2010” dalam bidang kebudayaan dianugerahkan kepada Ki Manteb Soedharsono karena kontribusinya yang signifikan bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama wayang kulit.
Walaupun Ki Manteb Suedharsono sudah meninggalkan kita semua, namun karya dan prestasinya tetap akan terukir selamanya. (Tribunjogja.com/Ullayya Audisa Luthfiyah)