Film Korea
Film Dokumenter Pembunuhan Kakak Pemimpin Korut Kim Jong Un Tayang di Korsel
Film Korea ‘Assassins’ akhirnya mendapatkan persetujuan penayangan di Korea Selatan. Awalnya, Dewan Film Korea (KOFI) menolak lantaran hal yang tidak
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Film Korea ‘Assassins’ akhirnya mendapatkan persetujuan penayangan di Korea Selatan.
Awalnya, Dewan Film Korea (KOFI) menolak lantaran hal yang tidak disebutkan.
Praktis, film tersebut tak mendapat porsi tayang di negeri ginseng.
Rencananya, film dokumenter yang menceritakan tentang pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam pada tahun 2017 bakal ditayangkan pada Agustus mendatang di bioskop Korea Selatan.

"Kami masih tidak tahu mengapa otoritas film menolak untuk memberikan status film seni, dan bagaimana itu dievaluasi kembali dan dengan kriteria apa. Namun, kami menghormati keputusan dewan apa adanya," ungkap distributor film.
Mereka berharap film ini bisa menjadi peluang untuk meperbaiki kebijakan tentang klasifikasi film film indie.
‘Assassins’ disutradarai oleh pembuat film Amerika Ryan White, yang fokus pada dua orang perempuan di Asia Selatan yang membunuh Kim Jong Nam.
Diketahui, Kim Jong Nam adalah putra tertua dari mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong Il.
Pembunuhan dilakukan dengan menggunakan VC, obat saraf yang sangat beracun, di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia pada Februari 2017.

Menurut distributor, film tersebut tidak politis, melainkan berpusat pada kesaksian kedua terdakwa dan wawancara dengan pengacara mereka untuk menjelaskan hak asasi mereka yang diduga diabaikan.
Ini juga menyelidiki bagaimana individu, masyarakat, dan negara berurusan dengan Korea Utara dan bertujuan untuk berkontribusi pada aliran bebas pemikiran dan keragaman budaya.
Sebelumnya, film ini ditayangkan perdana di Festival Film Sundance 2020, salah satu festival film independen terbesar di dunia.
Pada bulan Mei, setelah film tersebut ditolak statusnya sebagai film seni, distributor lokal The Coup, Watcha dan kth meminta evaluasi ulang kepada KOFIC sebelum merilisnya di bioskop.

Memperoleh status film seni penting bagi film independen untuk memperoleh waktu layar di teater seni, atau sebaliknya sulit untuk memutarnya dalam multipleks dan bersaing dengan film laris atau film komersial.
Saat itu, dewan tidak merinci mengapa menolak status tersebut.