Sebanyak 145 Orang di Sleman Meninggal karena Covid-19 Selama Juni 2021, Melonjak Dua Kali Lipat

Tidak hanya jumlah warga terkonfirmasi positif, kasus kematian pasien akibat Covid-19 juga melonjak cukup tinggi di Kabupaten Sleman.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Shutterstock
Ilustrasi pasien COVID-19 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tidak hanya jumlah warga terkonfirmasi positif, kasus kematian pasien akibat Covid-19 juga melonjak cukup tinggi di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo membenarkan angka kematian warga karena virus corona sudah mencapai 145 orang, per Selasa (29/6/2021).

Dia menyebut, pasien yang meninggal dengan status positif terjangkit virus corona berjumlah dua kali lipat dari bulan Januari 2021. Data ini, kata dia, masih mungkin untuk bertambah.

Baca juga: Forum Sambatan Jogja: Relawan Kelelahan, Pasien Covid-19 Isoman Meninggal, Minta Negara Segera Hadir

Diketahui, di bulan Januari, Kabupaten Sleman juga mengalami kenaikan angka pasien positif corona secara signifikan, yakni sejumlah 3.338 orang.

Angka tersebut terus melandai hingga bulan Mei, meski ada penambahan sedikit di bulan seperti Maret dan April.

“Di bulan Januari, yang meninggal ada 87 kasus. Kemudian, Februari 90 dan Mei 92 kasus. Di bulan Juni ini memang di luar dugaan. Sampai kemarin Selasa, sudah ada 145 orang meninggal dan ini mungkin bakal bertambah,” kata Joko Hastaryo saat jumpa pers secara daring, Rabu (30/6/2021).

Angka warga terjangkit Covid-19 pun meningkat. Saat ini, menurut catatan Dinkes Sleman, per Rabu (30/6/2021), ada 6.254 kasus aktif.

Peningkatan ini tergolong cukup signifikan lantaran per Minggu (27/6/2021) lalu, hanya ada 5.587 kasus aktif Covid-19 yang tercatat di Dinkes Sleman.

Artinya, ada 667 kasus positif Covid-19 baru dalam dua hari.

Baca juga: Sebanyak 157 Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Bantul Jalani Vaksinasi Covid-19

"Sampai tanggal 29 Juni kasus positif sudah menembus 6.254 kasus. Kami juga prediksi pada 30 Juni ini masih akan banyak penambahan karena banyak sampel PCR yang belum keluar. Untuk bulan Juni ini memang pecah rekor," katanya.

Dia sendiri tidak tahu kapan lonjakan ini akan berakhir.

“Tapi, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), situasi seperti ini akan terjadi sampai bulan Juli 2021 nanti,” tandasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved