Berita Kesehatan

Gejala-gejala yang Muncul Jika Tertular Varian Delta, yang Menyebar Cepat di India

Varian delta SARS-CoV-2 atau secara ilmiah dikenal sebagai turunan dari B.1.617.2. Ini pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan di India

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Shutterstock
Penggunaan masker dobel untuk mencegah Covid-19. 

TRIBUNJOGJA.COM - Varian delta SARS-CoV-2 atau secara ilmiah dikenal sebagai turunan dari B.1.617.2. Ini pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Desember 2020 di India.

Pada April 2021, varian delta menjadi varian paling banyak menyebar yang menyebabkan kasus baru COVID-19 di India.

Sejak itu, menurut laporan WHO bahwa varian ini telah dilaporkan di 80 negara.

Baru-baru ini, ada kekhawatiran – terutama di Inggris dan Amerika Serikat – bahwa varian delta dapat menimbulkan gelombang COVID-19 lain, sehingga menghambat upaya nasional dan internasional untuk mengurangi pembatasan pandemi.

Baca juga: Rekomendasi Terbaru Satgas Covid-19 dan CDC: Mulai Sekarang Pakailah Masker Dobel!

Menurut laporan terbaru dari Public Health England (PHE), varian delta mungkin telah menjadi varian dominan di Inggris, dengan “74% kasus berurutan [infeksi SARS-CoV-2] dan 96% kasus sekuensing dan genotipe ” yang disebabkan oleh varian ini.

Di AS, data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan proporsi kasus COVID-19 baru yang dikaitkan dengan varian delta sebesar 2,7%. Ini adalah data pengawasan genomik terbaru yang berasal dari 2 minggu yang berakhir pada 22 Mei 2021.

Baru-baru ini, mantan komisaris Food and Drug Administration (FDA) Dr. Scott Gottlieb mencatat bahwa sekitar 10% kasus baru COVID-19 disebabkan oleh varian delta.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meroket, Pemda DIY Tunda Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka di DI Yogyakarta

Dr. Anthony S. Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dilaporkan telah memperingatkan bahwa negara mana pun yang memiliki varian delta harus khawatir bahwa akan ada lonjakan infeksi, terutama jika negara tersebut tidak memiliki sebagian besar orang mereka divaksinasi.

“Kami telah melihat bahwa ketika varian delta menyebar di antara orang-orang yang tidak divaksinasi, itu bisa menjadi dominan dengan sangat, sangat cepat,” tambahnya.

Cara penularan covid varian delta

Berdasarkan data dari Inggris, varian delta sekitar 60% lebih mudah menular daripada varian alfa, yang sebelumnya disebut B.1.1.7. Alpha, pada gilirannya, lebih menular daripada strain yang sebelumnya dominan di negara ini.

Bahkan varian delta ini bisa menular lewat kontak fisik dalam hitungan detik.

Prof Wendy Barclay, profesor virologi dan kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London di Inggris, menjelaskan bahwa varian ini lebih menular daripada yang sebelumnya karena beberapa mutasi kunci pada protein lonjakan, yang memungkinkan virus untuk menembus dan menginfeksi sel sehat.

“Varian delta memiliki dua mutasi penting dalam protein lonjakannya, atau set mutasi,” katanya.

“Salah satunya ada di situs pembelahan furin, yang menurut kami cukup penting untuk kebugaran virus di saluran napas,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved