Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 29 Juni 2021 Pagi, Terjadi Guguran Lava Pijar Berjarak Luncur hingga 1,5 Km
Gunung Merapi mengeluarkan tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,5 km ke barat daya.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,5 km ke barat daya.
Tak hanya itu, dalam pengamatan 6 jam pukul 00.00-06.00, Selasa (29/6/2021), Gunung Merapi juga mengeluarkan guguran lava 4 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 500 meter.
Secara meteorologi, cuaca cerah.
Angin bertiup sedang ke arah barat laut.
Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 72-74 %, dan tekanan udara 918-943 mmHg.
Baca juga: Gunung Merapi Hari Ini 28 Juni 2021, Terjadi Awan Panas Guguran 4 Kali Sejak Pagi
Visual gunung terlihat jelas namun asap kawah tidak teramati.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, gempa guguran tercatat 45 kali.
Amplitudonya berkisar 3-33 mm dengan durasi 17-115 detik.
Hembusan berjumlah lima kali dengan amplitudo 4-11 mm, durasi 16-28 detik.
Gempa hybrid atau fase banyak berjumlah sekali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0,8 detik berdurasi 9 detik.
Menurut Hanik, saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” katanya.
Adapun rekomendasi dari BPPTKG adalah potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 28 Juni 2021: Keluarkan Awan Panas Guguran ke Arah Tenggara Sejauh 1 Km
Guguran bisa mencapai jarak maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat perlu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” bebernya.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. ( Tribunjogja.com )