Pasien Covid-19 Melonjak, IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Sempat Ditutup Selama Dua Hari
Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta sempat ditutup selama dua hari akibat lonjakan pasien Covid-19.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta sempat ditutup selama dua hari akibat lonjakan pasien Covid-19.
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mohammad Komarudin menjelaskan, IGD sempat berhenti beroperasi tepatnya pada Jumat (25/6/2021) dan mulai dapat menerima pasien kembali pada Minggu (27/6/2021) lalu.
"Minggu pagi sudah bisa on. Memang itulah kondisinya karena terjadi stagnasi pasien di UGD yang belum bisa masuk ruang isoalsi dan ini terus berlanjut," terangnya, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Nekat Mandi di Pantai Seminyak Bali Saat Ombak Besar, Wisatawan Asal DI Yogyakarta Tewas Tenggelam
Saat ini pihaknya tengah mengupayakan penambahan ruang isolasi untuk merawat pasien Covid-19.
Rencananya bakal memanfaatkan area di dalam RS yang biasa digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Vaksinasi Covid kita pindahkan di luar area RS dengan tenda. Setelah kita hitung ini cukup untuk cukup untuk 12 tempat tidur. Ini sebagai antisipasi lonjakan," jelasnya.
Menurutnya, kendala utama penambahan kapasitas RS bukan pada ruangan yang tersedia. Melainkan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.
Terlebih akibat lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 belakangan ini banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
Komarudin menyampaikan, sejak awal Juni hingga Sabtu (26/6/2021) lalu tercatat ada 45 nakes yang terpapar Covid-19.
"Kenyataannya banyak nakes yang terkonfirmasi positif. Otomatis berpengaruh terhadap pelayanan khusus Covid-19," jelasnya.
Baca juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Pasar Tradisional di Klaten Hanya Boleh Beroperasi Hingga Pukul 14.00
Lebih jauh, pihaknya juga mencatat ada lonjakan pasien yang meninggal usai mendapat perawatan di RS.
Jika sepanjang tahun 2020 ada 78 pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19, hingga pertengahan tahun 2021 ini angka kematian telah menyentuh angka 206 orang.
"Berarti rata-rata ada dua sampai tiga pasien yang meninggal meninggal di RS akibat Covid-19," jelasnya. (tro)