Human Interest Story
Kisah Mahasiswa Baru UGM Diterima Tanpa Tes, Alfin Syadad Ceritakan Perjuangannya untuk Bisa Sekolah
Alfin Syadad (18), satu di antara mahasiswa baru UGM yang berhasil diterima di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik tanpa tes.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Alfin Syadad (18), satu di antara mahasiswa baru UGM yang berhasil diterima di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik tanpa tes.
Kegigihannya dalam meraih mimpi telah terasah sejak lama, karena semua yang diinginkannya tak bisa diraih secara cuma-cuma selain dengan perjuangan yang 'berdarah-darah'.
Terlahir dari keluarga sederhana dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, siapa sangka selain bisa masuk ke kampus unggulan, Alfin juga berpotensi mendapatkan beasiswa selama 8 semester karena masuk menjadi kandidat penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca juga: Belajar Menulis Aksara Jawa, Membuat Jamu hingga Joget K-Pop di Kelaspedia
Anak dari pasangan pasangan Afrinaldi (60) dan Wirdawati (51) ini menceritakan bahaimana Sang Ayah yang menajdi satu-satunya tulang punggung keluarga berusaha mengumpulkan rezeki dengan bekerja di Bengkel Las milik saudaranya untuk kehidupan Alfin sekeluarga.
“Sebelumnya papa ada usaha bengkel las untuk bikin pagar di Bukittinggi, tetapi sejak pandemi Covid-19 sepi pelanggan. Akhirnya tutup usaha dan sekarang ikut paman membantu usaha bengkel las juga dengan pendapatan yang tidak menentu,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja belum lama ini.
Saat ini, ia dan keluarga tinggal di Jorong Tigo Suku, Nagari Paninjauan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.
Sebelum tinggal di Padang Panjang, ia dan keluarga sempat lama tinggal di sebuah kontrakan yang berada di Bukittinggi kota kelahiran sang ayah.
Namun, saat ia berada di kelas dua SMP, keluarganya memutuskan untuk pindah ke kota asal ibunya di Padang Panjang karena perekonomian keluarga yang kurang stabil.
Tak jarang saat SMA ia terpaksa tidak masuk sekolah karena tidak memiliki ongkos untuk naik ojek. Setiap harinya Alfin menggunakan jasa ojek untuk menghantarkannya sampai sekolah di SMAN 1 Padang Panjang.
Alfin sempat merasa lelah menjalani hidup yang serba pas-pasan. Terkadang ia merasa iri melihat teman-temannya yang hidup dalam kecukupan.
“Ya kadang sempat ngeluh sama diri sendiri, melihat teman-teman bisa beli ini itu sementara aku tidak bisa. Kata mama ini cobaan hidup biar kamu lebih semangat di masa depan,” ungkapnya.
Berprestasi
Ia selalu mengingat nasehat sang mama dan tetap semangat menjalani hidup. Keterbatasan yang ada menjadi cambuk baginya untuk terus semangat dan berpretasi di sekolah.
Buktinya, nilai rapornya selalu bagus sedari bangku SD hingga SMA. Tidak sedikit prestasi yang berhasil diraihnya. Salah satunya Juara 2 Olimpiade Mekanika Nasional 2020 kategori Matematika.
Lalu, Juara 2 Lomba Padang Panjang Edu Week Mathematics Olimpiade se-Sumatera Barat, Riau, Jambi 2020. Selanjutnyam, finalis dalam kompetisi Unlimited Math Tingkat Nasional 2019 dan finalis Kompetisi Sains Nasional 2020. Bahkan saat ini diterima kuliah di UGM Melalui jalur tanpa tes.