Pemkab Sleman Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru 2021, Ini Aturannya

Pemkab Sleman Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru 2021, Ini Aturannya

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
ribun Jogja / Ahmad Syarifudin
Panewu Depok, Abu Bakar, saat meninjau ruang transit siswa, setelah mengikuti pembelajaran tatap muka di SMKN 1 Depok, Senin (19/4/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memastikan tetap berencana menggelar pembelajaran tatap muka bagi siswa SD - SMP pada tahun ajaran baru di pertengahan bulan Juli mendatang meski saat ini terjadi lonjakan covid-19.

Kustini mengaku sudah meminta izin kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menggelar pembelajaran tatap muka tersebut.

Dan, gubernur pun mengizinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, namun dengan catatan haru hati-hati serta penerapan prokes ketat.

"Kemarin, sudah usul ke Gubernur dan diperbolehkan. Tapi harus hati-hati. Karena itu, kita tetap membuka (sekolah tatap muka), tapi tetap 25 persen," kata Kustini, Selasa (22/6/2021). 

Dia menjelaskan, dalam penerapannya nanti, pembelajaran tatap muka akan dibagi dalam dua shift dengan kapasitas siswa maksimal 25 persen saja.

Aturan 25 persen ini berbeda dibanding rencana sebelumnya kapasitas dibatasi maksimal 50 persen.

Sementara untuk zona merah, menurut Kustini tetap tidak diizinkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

Artinya sekolah tatap muka diperbolehkan hanya untuk sekolah di luar zona merah.

"Kalau sekolah di padukuhan zona merah, tidak boleh. Kemudian, anak yang berada di zona merah juga tidak boleh ke sekolah," jelasnya. 

Baca juga: Covid-19 Merebak di Lingkungan Balai Kota Yogya, Terlacak Lebih dari 50 Kasus

Baca juga: PPKM Skala Mikro Diperpanjang, Ini Aturan Lengkapnnya Mulai dari Kantor, Pasar Hingga Transportasi

Sejauh ini persiapan terus dilakukan.

Menurut Kustini, sarana dan prasarana penunjang Protokol Kesehatan sudah ada di semua sekolah.

Termasuk satgas penangan covid-19 ditiap sekolah sudah ada.

Nantinya mereka yang akan mengawasi agar siswa tertib dan patuh protokol kesehatan. 

Di samping itu, pengawasan juga akan dilakukan oleh satgas tingkat Kalurahan.

Pihaknya tidak menampik bahwa saat ini banyak wilayah di Sleman yang masuk zona merah karena mobilitas warga yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved