Erupsi Gunung Merapi
BREAKING NEWS : Pagi Ini, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km ke Barat Daya
BREAKING NEWS : Pagi Ini, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km ke Barat Daya
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran pada Senin (21/6/2021) pagi sekitar pukul 06.34 WIB.
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 113 detik.
Jarak luncur awan panas guguran sejauh 1500 meter ke arah Barat Daya.
Selama masa pengamatan mulai pukul 00:00-06:00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengamati setidaknya ada 6 kali guguran lava pijar.
Adapun jarak luncur maksimal sejauh 1000 meter ke arah barat daya.
Aktivitas Gunung Merapi cukup fluktuatif sejak Minggu (20/6/2021) sore pukul 18:00-24:00 WIB.
Dalam periode tersebut, setidaknya ada 16 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1000 meter dan 1 kali ke arah tenggara sejauh 500 meter.
Di pagi ini, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah selatan. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 71-88 %, dan tekanan udara 756-837 mmHg.
Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I.
Baca juga: BPTTKG Imbau Penambangan Pasir Dihentikan, Merapi Keluarkan 16 Kali Guguran Lava Pijar
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 19 Juni 2021, Keluarkan 16 Kali Guguran Lava Pijar Jarak 2 Km Menuju Barat Daya
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500 m di atas puncak kawah.
BPPTKG juga mencatat adanya gempa guguran sebanyak 27 kali dengan amplitudo 3-26 mm berdurasi 19-136 detik.
Gempa hembusan berjumlah dua kali, amplitudo 3-7 mm dan durasi 18-20 detik.
Gempa hybrid/fase banyak berjumlah 11 kali, amplitudo 3-11 mm, S-P : 0.6-0.7 detik dengan durasi : 6-12 detik.
Tektonik jauh berjumlah 3, amplitudo 3 mm, S-P 6-24 detik durasi 25-58 detik.
Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Area itu meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan waspada bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Tribunjogja/Ardhike Indah)