Lab BBTKLPP Yogyakarta Belum Temukan Sampel Covid-19 Varian Delta

"Sejauh ini di BBTKLPP kita kirim sequencing yang terakhir belum ada varian Delta. Kemudian tiga hari lalu kita kirim lagi tapi hasilnya belum keluar

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
Shutterstock
Ilustrasi COVID-19 varian delta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus Covid-19 di DI Yogyakarta mencapai jumlah harian tertinggi pada Sabtu (19/6/2021) lalu dengan angka 638 kasus.

Disinggung mengenai beban kerja yang semakin tinggi dengan banyaknya temuan kasus tersebut, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta Dr dr Irene MKM buka suara.

"Sampel yang masuk lebih banyak dari biasa apalagi terakhir kami juga membantu (Dinkes) Sleman," ungkapnya ketika dihubungi Tribun Jogja, Minggu (20/6/2021).

Baca juga: MELESAT, Kasus Aktif Covid-19 di DI Yogyakarta 19 Juni 2021 Melampaui Angka Nasional dan Global

Lab BBTKLPP Yogyakarta sebelumnya bertugas memeriksa sampel Covid-19 dari Bantul, Gunungkidul, dan beberapa rumah sakit yang ada di Kota Yogyakarta. 

Serta mengampu wilayah Jawa Tengah yakni Purworejo dan Kebumen.

Namun saat ini juga memeriksa sampel Covid-19 yang diambil dari wilayah Sleman.

"Di lab saya sampel termasuk yang tertinggi. Tapi nggak apa-apa kami tetap periksa. Biar cepat tahu dan bisa cepat memutus rantai penularan Covid-19," urainya.

Disinggung mengenai adanya varian Delta melalui sampel Covid-19 di labnya, wanita yang menyelesaikan pendidikan terakhir S3 Epidemiologi Kesehatan Lingkungan di Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa sampai saat ini belum ditemukan.

"Sejauh ini di BBTKLPP kita kirim sequencing yang terakhir belum ada varian Delta. Itu di lab kami ya, nggak tahu yang lab lain. Kemudian tiga hari lalu kita kirim lagi tapi hasilnya belum keluar. Jangan ada dan jangan sampai ada (varian Delta) karena nanti akan semakin cepat penularannya," urainya.

Sequencing sendiri merupakan proses yang dilakukan untuk melihat struktur virus sehingga dapat diketahui jenisnya.

Irene mengatakan bahwa BBTKLPP mengirimkan sampel Covid-19 ke UGM dan awal tahun ini ke Litbang.

Baca juga: Covid-19 di DI Yogyakarta Tembus 638 Kasus, Pemda Belum Berencana Tambah Rumah Sakit Rujukan

"Kita sering kali ngirim sampel," ujarnya.

Adapun mengenai sistem kerja di Lab BBTKLPP Yogyakarta, Irene mengatakan bahwa semua masih bisa tertangani dengan baik.

"SDM di lab yang menangani Covid-19, yang di lab aja ada 17 petugas dan dari relawan 15 orang. Total ada 32 orang dibagi 2 shift. Ada tiga tahap bongkar, ekstrasi, PCR. Mereka kerja dua shift, pagi dan malam," terangnya.

Ia mengaku rata-rata bisa memeriksa 1.000 sampel per hari yang datang dari wilayah DI Yogyakarta maupun Jateng.

"Tapi tergantung jumlah sampel yang masuk ke kami juga ya. Sampel yang diperiksa di lab kami 80-90 persen berasal dari DI Yogyakarta," terangnya. (Kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved