Liga 2 2021
Begini Pengakuan Yudha Alkanza Setelah Bela Persiba, PSS Sleman Hingga Berlabuh ke PSIM Yogya
Begini Pengakuan Yudha Alkanza Setelah Bela Persiba, PSS Sleman Hingga Berlabuh ke PSIM Yogya
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gelandang muda PSIM Yogyakarta, Arif Satya Yudha Alkanza sudah tak asing lagi bagi masyarakat di Yogyakarta.
Tiga klub besar di DIY sudah pernah dibelanya selama meniti karir sebagai pesebak bola.
Pertama ia bermain untuk Persiba Bantul, lalu pada musim 2019/2020 ia hijrah ke PSS Sleman untuk menjadi bagian menghadapi Liga 1.
Namun sebelum di Persiba Bantul, Yudha sempat merasakan main di Liga 3 regional bersama PS Protaba Bantul.
Tahun ini, Yudha ke tim rivalnya, PSIM Yogyakarta untuk mengarungi Liga 2 2021 yang akan rencana digelar dua pekan setelah kick off Liga 1 pada 10 Juli 2021 nanti.
Kepindahan pemain dari klub rival memang kerap terjadi di Yogyakarta.
Rivalitas kedua tim tersebut bahkan dibumbui oleh kedua suporter fanatisnya.
Namun, hal tersebut tak membuat khawatir bagi Yudha.
Ia mengaku kepindahannya ke PSIM tanpa ada hambatan yang berarti.
"Ya saya lihat PSS dan PSIM adalah rival, namun waktu pindah kemarin, saya tidak mendapat masalah apapun, aman-aman saja. Keluarga dan lingkungan juga tetap mendukung," papar Yudha kepada Tribun Jogja, Minggu (20/6/2021).
Baca juga: Seluruh Pemain PSIM Jalani Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Pelatih PSIM Yogyakarta Turunkan Dua Tim Berbeda dalam Dua Kali Uji Coba Lawan Bali United
Bagi Yudha, membela tim yang bermarkas di DIY bukan hanya sekadar profesionalitas, namun juga membela tanah kelahiran dan lingkungannya tinggal, entah sewaktu dirinya berseragam PS Protaba Bantul, Persiba Bantul, PSS, maupun PSIM.
"Alhamdulilah suatu kebanggan bisa bermain di klub profesional, sangat bersyukur, sudah seperti mimpi saja bisa membela tim di DIY, dari mulai Protaba, Persiba, PSS dan sekarang PSIM, ini mungkin jadi pengalaman paling berharga dalam hidup saya," jelasnya.
Pemain kelahiran 16 mei 1996 ini mengaku, keinginannya untuk bermain di PSIM sangatlah besar, bahkan keinginan itu sudah muncul sejak lama.
Ia melihat tim kesayangan Brajamusti dan The Maident ini memiliki sejarah panjang, serta merupakan salah satu tim yang ternama di Indonesia.
"Ingin bermain untuk PSIM itu sudah sejak 2017 lalu, tapi saya sendiri gagal lolos seleksi waktu itu. Alhamdulillah tahun ini sejak 2020 bisa kesampean, manut rezekinya, tinggal sekarang bagaimana saya menjalaninya, kata hati saya dan orang tua menguatkan saya untuk memilih PSIM," kata Yudha.