Tol Yogyakarta Solo
Kisah Warga Klaten Terima Uang Miliaran Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Solo
Pencairan uang ganti rugi (UGR) Tol Yogyakarta-Solo mulai disalurkan kepada warga yang terdampak trase jalan tol di wilayah Klaten
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Klaten -- Pencairan uang ganti rugi (UGR) Tol Yogyakarta-Solo mulai disalurkan kepada warga yang terdampak trase jalan tol di wilayah Klaten, Jawa Tengah .

Satu diantaranya adalah Junaidi Soleh warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dia kini menjadi miliarder setelah rumah dan tempat usaha rumahan miliknya diterjang pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo .
Dua bidang tanah berwujud rumah dan tempat usaha itu mendapat kompensasi uang ganti rugi (UGR) senilai Rp3,4 miliar.
"Rumah saya itu yang kena sebagian sekitar 21 meter persegi, sebagian lagi tempat usaha, jadi totalnya ada 2 bidang tanah saya yang kena," ujar pria 48 tahun itu saat berbincang dengan Tribunjogja.com di sela-sela pencairan UGR tanah terdampak tol Yogyakarta-Solo di desa tersebut, Jumat (18/6/2021).
Uang miliaran rupiah tersebut, lanjut Soleh akan digunakan untuk kembali membuka usaha hanger baju yang telah ia rintis sejak 10 tahun terakhir.
Soleh pun berharap masih bisa mendapatkan tanah di Desa Kranggan itu lantaran sudah merasa nyaman tinggal di desa tersebut.
"Ini tanah kelahiran saya, inginnya mau di sini lagi. Sekarang lagi cari-cari tanah mudah-mudahan ketemu," ucapnya.
Diakui Soleh, ia juga tidak berniat untuk membeli mobil baru meski mendapatkan rezeki nomplok seusai menjadi miliarder baru.
"Saya mobil ada, rumah juga sudah. Uang ini untuk usaha lagi, tidak untuk beli mobil atau kendaraan," ucapnya.
Menurutnya, rumahnya hanya seluas 21 meter persegi yang ikut diterjang tol dan itu pun bagian samping.
"Istilah rumah saya itu hanya kena serempet tol. Masih bisa untuk ditinggali meski nantinya berdampingan dengan tol," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo mengatakan, jika di desa yang ia pimpin terdapat 116 bidang tanah yang menerima pencairan UGR tahap pertama.
"Pencairan 116 bidang ini kan tahap pertama, dari total 133 bidang tanah yang ikut terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo," ujarnya saat Tribun Jogja temui di kantor desa tersebut.
Ia mengatakan, adapun 17 bidang tanah yang belum dibayarkan oleh pihak panitia pengerjaan jalan tol Yogyakarta-Solo karena persyaratan administrasi dari 7 bidang tanah milik warga belum lengkap.