Update Corona di DI Yogyakarta
Kasus Positif dan Kematian Akibat COVID-19 di DI Yogyakarta Terbilang Tinggi
Tambahan kasus meninggal pada hari ini sebanyak 18 kasus sehingga total kasus kematian akibat COVID-19 di DIY sebanyak 1330.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Upaya untuk menanggulangi supaya tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diakui oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji sudah dilakukan.
Nyatanya lonjakan kasus COVID-19 masih terjadi sampai saat ini.
Bahkan update terbaru pada Kamis (17/6/2021) penambahan kasus positif covid-19 mencapai 595 kasus.
Sementara tambahan kasus meninggal pada hari ini sebanyak 18 kasus.
Sehingga total kasus kematian akibat COVID-19 di DIY sebanyak 1330.
Baca juga: BREAKING NEWS : Kembali Catat Rekor Baru, Penambahan 595 Kasus Positif COVID-19 di DIY Hari Ini
Angka penambahan kasus meninggal pada hari ini menjadi yang tertinggi setelah pada 15 Juni 2021 kemarin kasus kematiannya sempat mencapai 17 kasus.
Aji sapaan akrabnya ini mengaku prihatin dengan kondisi ini.
Menurutnya penambahan kasus harian yang mencapai 500 kasus itu tidak boleh disepelekan.
"Angkanya barang kali dibanding provinsi lain lebih kecil tapi kalau lihat prosentase dari jumlah penduduk, kami cukup banyak," kata Aji saat dijumpai di Kepatihan, Kamis (17/6/2021).
Dia menjelaskan bahwa testing dan tracing akan terus ditingkatkan.
Tidak terkecuali dengan memperbanyak vaksinasi.
"Kami galakkan vaksinasi lebih masif lagi. Kecuali kami selenggarakan tingkat provinsi, untuk vaksinasi massal kqmi juga mohon teman-teman di dinas kabupaten kota juga bisa melakukan massal di luar membuka sentra-sentra vaksinasi," katanya.
Dia juga meminta agar masyarakat dimudahkan untuk melakukan vaksinasi.
Selain protokol kesehatan, vaksinasi adalah upaya utama untuk mencegah penyebaran corona makin banyak.
Baca juga: Awas, Angka Kematian Covid-19 di Gunungkidul Terbilang Tinggi
"Vaksinasi, pertama orang akan semakin berkurang kemungkinan probabilitas dia bisa kena COVID. Tetapi juga seandainya terpaksa kena, tingkat kesakitannya bisa kurang," ujarnya.