Awas, Angka Kematian Covid-19 di Gunungkidul Terbilang Tinggi
Rekor lonjakan kasus baru positif Covid-19 kembali pecah di Kabupaten Gunungkidul. Dinkes setempat melaporkan adanya lonjakan kasus Covid-19
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty menyampaikan, bahwa pada Kamis (17/6/2021), pihaknya menerima hasil uji laboratorium sebanyak 144 kasus baru positif Covid-19. "Tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia," kata Dewi dalam paparannya di Ruang Rapat DPRD Gunungkidul.
Pada saat yang sama, ia juga melaporkan sebanyak 34 pasien sembuh. Penambahan itu membuat angka kumulatif konfirmasi positif Covid-19 Gunungkidul tembus 4.109 kasus.
Jika dirinci, Dewi mengatakan sebanyak 3.073 kasus sudah dinyatakan sembuh dan 184 kasus meninggal dunia. Sedangkan kasus aktif atau dalam perawatan mencapai 852 kasus.
"Sebanyak 805 kasus aktif kini menjalani isolasi mandiri, sisanya perawatan di rumah sakit (RS) karena bergejala," jelasnya.
Menurut Dewi, angka kematian karena Covid-19 di Gunungkidul terbilang tinggi, yaitu sekitar 4,5 persen dari keseluruhan kasus. Kini, hampir setiap hari ada laporan kasus meninggal dunia dari konfirmasi positif. Ia juga mengungkapkan saat ini setidaknya ada 11 klaster aktif, alias masih ada kasus positif di sana.
Klaster ini tersebar di Playen (3 klaster), Panggang, Karangmojo, Nglipar (4 klaster), Tanjungsari, dan Tepus. "Saat ini kami juga sedang melakukan tracing (pelacakan) di kawasan Pantai Drini," ungkap Dewi.
Ia mengatakan, semakin banyak klaster yang terungkap, bakal semakin membantu pihaknya melakukan penanganan. Terutama, bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam membuat kebijakan.
Terpisah, Direktur RSUD Wonosari Dr. Heru Sulistyowati menyatakan bahwa saat ini tempat tidur (TT) bagi pasien konfirmasi positif sudah mulai penuh. Pihaknya baru saja menerima 2 pasien baru. "Ada rujukan dari Playen dan Nglipar," jelas Heru.
Sebelumnya, disebutkan, ada satu pasien asal RS Bethesda Wonosari yang direncanakan pindah ke RSUD Wonosari, namun urung dilakukan karena pasien tersebut menolak dirawat inap. RSUD Wonosari menyediakan sebanyak 44 TT secara keseluruhan. Saat ini hanya tersisa 2 TT yang diperuntukkan bagi pasien berstatus suspek -19 serta 1 TT bagi pasien konfirmasi positif. (alx)
Selengkapnya baca Tribun Jogja edisi Jumat 18 Juni 2021 halaman 04.