Bisnis
Sebanyak 25 Persen Anggota ASITA DIY Terimbas Pembatalan Haji 2021
Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan bahwa ibadah haji 2021 hanya dibuka untuk domestik saja.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan bahwa ibadah haji 2021 hanya dibuka untuk domestik saja, baik warga negara Arab Saudi maupun untuk para ekspatriat yang berada di sana.
Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan karena pandemi COVID-19 yang masih melanda di seluruh dunia.
Kondisi ini tentu saja juga berdampak pada Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) DIY yang memiliki program atau paket ibadah haji.
Adapun anggota ASITA DIY berjumlah 158 biro perjalanan, dan dari jumlah tersebut ada beberapa yang mengkhususkan membuat program perjalanan ke luar negeri.
Baca juga: Tahun Ini Tak Ada Pemberangkatan Haji ke Tanah Suci
Waka Bidang Pengembangan Produk Asita DIY Andri Supriatna Sasmita menjelaskan, sebanyak 25 persen anggota ASITA DIY bergerak atau memiliki program perjalanan luar negeri baik umrah, haji ataupun outbound.
"Dengan kondisi ini semua juga sama, tidak ada kegiatan, apalagi ibadah haji juga ditangguhkan lagi. Akhirnya kita ya bersiap-siap lagi," ujarnya Senin (14/6/2021).
Program untuk perjalanan jemaah haji dan dilaksanakan di atas bulan Juli 2021, akhirnya harus dibatalkan.
Meski dibatalkan, anggota ASITA pun tak hanya berdiam diri.
Saat pihaknya melakukan pengecekan, para anggota ASITA tetap aktif memberikan informasi terkait kondisi terkini yang ada di luar negeri kepada para pelanggannya.
Baca juga: Sebanyak 3.116 Calon Jemaah Haji di DIY Batal Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini
Sembari menunggu dibukanya kembali pintu masuk ke Arab Saudi, beberapa anggota juga terus menjaga produktivitasnya, misalnya dengan bekerjasama dengan lembaga pendidikan untuk memberikan materi-materi tentang kepariwisataan.
Dalam kesempatan itu ia menjelaskan bahwa perjalanan ke luar negeri tak hanya untuk ibadah haji saja, tapi juga wisata outbound ke negara lain.
Sebelum pandemi COVID-19 wisata outbound ke luar negeri kebanyakan ke Eropa.
"Sebelum pandemi kebanyakan ke eropa, satu bulan bisa 3-4 grup. Kalau Asia seperti ke Thailand, Cina, Jepang. Destinasi yang paling banyak dikunjungi sebelum covid-19 untuk asia itu Thailand dan Malaysia. Untuk Eropa paling banyak adalah perjalanan holyland ke Yerusalem," ungkapnya.( Tribunjogja.com )