Headline

Kasus Positif Covid-19 di DIY Sempat Tembus 300 Kasus Dalam Sehari

Kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sempat menembus lebih 300 kasus dalam sehari. Bahkan, Kamis (10/6/2021) dilaporkan, tambahan ada 455 kasus baru.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY mulai merangkak naik. Bahkan sempat menembus lebih dari 300 kasus dalam sehari. Bahkan, Pada Kamis (10/6/2021) dilaporkan, tambahan sebanyak 455 kasus baru.

Lonjakan hingga menembus lebih dari 400 kasus sehari sebenarnya sempat terjadi pada akhir bulan Januari 2021 lalu. Kasus positif sempat melonjak selama beberapa hari berturut-turut.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menjelaskan, penambahan kasus diperoleh dari upaya periksa mandiri sebanyak 86 kasus, tracing kontak kasus positif 338 kasus, skrining karyawan kesehatan dua kasus, dan perjalanan luar daerah empat kasus.

"Yang belum ada info ada 25 kasus," paparnya, Kamis (10/6/2021).

Distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 74 kasus, Bantul 120 kasus, Kulon Progo 42 kasus, Gunungkidul 58 kasus, dan Sleman 161 kasus.
Berty kemudian melaporkan penambahan kasus sembuh, yakni sebanyak 233 kasus. "Sehingga total sembuh menjadi 43.224 kasus," tandasnya.

Distribusi kasus sembuh menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 23 kasus, Bantul 74 kasus, Kulon Progo 30 kasus, Gunungkidul delapan kasus, dan Sleman 98 kasus.

Terkait pasien yang dilaporkan meninggal, jumlahnya juga bertambah. Ada sembilan pasien yang dinyatakan meninggal dunia. Dengan penambahan itu maka total kasus meninggal saat ini menjadi 1.248 kasus. Tambahan kasus mulai merangkak naik, sejak Rabu (10/6/2021) lalu, di mana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan adanya penambahan sebanyak 304 kasus baru.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh sekda se-kabupaten/kota di DIY. Salah satu hal yang dibahas adalah pembentukan Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW karena hingga saat ini belum seluruhnya mendirikan.

Pemerintah kabupaten/kota pun diminta untuk mendorong pembentukan satgas hingga level terendah. Aji membeberkan, hingga PPKM jilid 9 ini, dari 27 ribu RT/RW yang ada di DIY baru 50 persennya yang telah mendirikan Satgas Covid-19.

"Kita memang yang paling pokok dan kita ketahui dari datanya memang belum komplit kaitannya masih belum semua (satgas) padukuhan terbentuk," terang Aji di kantornya.

"Harus ada dorongan dari teman-teman di kabupaten kota. Nanti bisa berbagi tugas dengan kecamatan, mana kelurahan yang belum ada satgas, dilanjutkan padukuhan. Jadi difasilitasi untuk bisa membentuk satgas," jelasnya.

Jika sudah terbentuk, keberadaan satgas harus benar-benar dioptimalkan untuk membantu penanggulangan pandemi Covid-19. "Nanti perlu diberikan arahan-arahan bagaimana mengatasi ini (pandemi)," jelas Aji.

Pendirian satgas di tingkat paling bawah dianggap penting. Karena tren penularan telah menjalar ke lingkungan tetangga dan keluarga. Sehingga peran satgas dalam pengawasan maupun penanganan sangat dibutuhkan.

Aji melanjutkan, peningkatan penularan kasus Covid-19 juga disebabkan karena kurangnya kedisiplinan masyarakat. Dibuktikan dari ditemukannya klaster penularan yang disebabkan karena kegiatan yang melibatkan kerumunan.

"Mungkin ini akibat kerumunan-kerumunan, masyarakat sudah mulai abai terhadap hal itu. Ini juga sebagai peringatan kita. Jadi sosialisasi terhadap kondisi abai oleh masyarakat harus kita lakukan," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved