Kisah Youtuber Sukses dari Banyumas, Upload Video di Balai Desa, Kini Penghasilan Siboen Rp150 Juta
Kisah Youtuber Sukses dari Banyumas, Upload Video di Balai Desa, Kini Penghasilan Siboen Rp150 Juta
Akhirnya saya memutuskan memulai belajar secara otodidak membuat video dengan peralatan sederhana," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (9/6/2021).
Bermodalkan HP jadul yang dipakai bersama dengan istri hasil dari menggadai perhiasan, 2017 Siboen mulai membuat video dengan konten komedi anak-anak.
Chanel Youtubenya kala itu bernama Siboen Nugroho. Tetapi sayangnya videonya tidak mendatangkan banyak penonton.
Karena merasa tak banyak penonton, Siboen merasa jika Youtube bukan jalannya. Namun pada akhirnya dia beralih membuat konten video tentang tutorial perbengkelan.
Baca juga: Ini Dia 3 SHIO yang Punya Karakter Sifat Penuh Welas Asih dan Rendah Hati, Kamu Termasuk?
Baca juga: Apa Arti Mimpi Ular di Kamar Tidur? Hati-hati dengan Seseorang yang Sedang Dekat dengan Anda
Ada cerita menarik, sebelum akhirnya Siboen beralih ke konten perbengkelan.
Dia bercerita jika seminggu, setelah tidak membuat konten, tiba-tiba ada pemilik motor Yamaha Nmax ingin service di bengkelnya.
Karena motor Nmax saat itu adalah motor keluaran baru, Siboen tidak tahu dimana letak aki hingga akhirnya menyerah dan berkata kepada pemilik kendaraan tidak bisa memperbaiki.
Si pemilik motor memberi tahu Siboen supaya melihat tutorialnya saja di Youtube.
Sejak saat itulah dia sering menonton konten tutorial dan terinspirasi membuat hal yang serupa dengan bahasa yang mudah dipahami.
Dia kemudian membuat video yang gampang dulu seperti cara mengganti kampas rem, tambal ban dengan durasi 3 menit karena keterbatasan memori.
Awal 2017 adalah masa awal dia merintis Youtube menjadi masa sulit dia dalam memproduksi video.
Kendala utamanya adalah tentunya sinyal dan jaringan internet.
Aktifitas sehari-hari kala itu adalah mulai buka bengkel pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB sambil membuat konten perbengkelan.
Kemudian dari pukul 16.00 WIB sore dia pergi ke balai Desa Kasegeran untuk mengupload videonya.
Dia bawa ke desa karena di Balai Desa tempat yang punya akses internet. Karena tidak enak hati sering berjumpa dengan anak muda di desa setempat yang bermain game.