Turut Memakamkan Jenazah COVID-19 Tanpa Protokol, 20 Warga Lopati Srandakan Bantul Jalani Swab PCR
20 warga Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan mengikuti swab PCR di Puskemas Srandakan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak 20 warga Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan mengikuti swab PCR di Puskemas Srandakan.
Warga yang terdiri dari RT 92 dan RT 93 tersebut menjalani swab PCR karena berkaitan dengan kasus pemakaman jenazah COVID-19 tanpa protokol kesehatan (prokes).
Ketua RT 92, Kuswanto, mengatakan total ada 26 warga yang sudah menjalani swab PCR.
Ada enam warga yang telah menjalani swab PCR lebih dulu. Hasilnya enam warga tersebut negatif.
"Jadi kemarin infonya hanya enam, maka hanya enam. Tetapi kemudian diminta 20 ya kami langsung berangkat. Hari ini ada 20 warga yang ikut swab PCR,"katanya, Selasa (08/01/2021).
Baca juga: Seorang Pasien Positif COVID-19 di Bantul Kabur dari Shelter
Baca juga: Dampak Klaster Paduan Suara, Aktivitas Gereja di Jetis Bantul Dihentikan Sementara
Ia membantah warga Lopati enggan mengikuti aturan swab PCR. Menurut dia, sempat terjadi kesalahpahaman.
Ia dan warganya pun sepakat mengikuti apa yang menjadi ketentuan tracing.
"Kami akan mematuhi, karena kemarin ada kesalahpahaman. Kemarin langsung kami umumkan dan hasilnya 20 orang hadir. Untuk hasilnya masih menunggu sekitar dua atau tiga hari lagi,"lanjutannya.
Antusiasme warga Lopati tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Joko B Purnomo.
Menurut dia, kesehatan bersama memang harus diprioritaskan.
"Lopati tadi luar biasa, sudah dilaksanakan swab, dan ada 20 orang yang hadir. Artinya kesehatan memang lebih penting, dan harus dipentingkan,"ujarnya.
Baca juga: 7 Kapanewon di Bantul Jadi Prioritas Penanganan COVID-19
Baca juga: Klaster Baru Covid-19 dari Paduan Suara Gereja di Jetis Bantul
Selaku Wakil Bupati Bantul, pihaknya berupaya untuk memberikan perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat.
Tentunya dengan bantuan satgas kapanewon, kalurahan, dan pihak lain.
Ia pun akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu mentaati protokol kesehatan.
"Keselamatan itu lebih penting. Kami utama keselamatan masyarakat. Sebagai pemerintah daerah kami berusaha memberikan perlindungan, rasa aman di tengah masyarakat,"tutupnya. (*)