Kisah Inspiratif
Kisah Guru dan Wali Murid SPS An Nurumi Jualan Pot Lukis agar Pembelajaran PAUD Tetap Berjalan
Bagi para guru, menjual pot lukis itu juga menjadi upaya memenuhi hak anak mendapat pendidikan layak meski pandemi masih berlangsung.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu tahun pandemi COVID-19 berjalan, hingga kini, Indonesia masih masuk ke tahap pemulihan agar kondisi bisa berjalan seperti sedia kala.
Sama halnya dengan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis (SPS) An Nurumi yang terletak di Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman.
Demi pembelajaran tetap berjalan, guru dan wali murid di SPS itu berjualan pot lukis.
Ini adalah cara mereka agar PAUD bisa bertahan sembari mengasah jiwa wirausaha kreatif.
Baca juga: Guru PAUD : BOP PAUD Sangat Membantu Saat SPP Siswa Dipangkas Selama Pandemi
“SPS An Nurumi ini kan PAUD Non Formal yang selama ini tidak menarik Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Maka, operasional sekolah hanya mengandalkan infaq dari Takmir Masjid An Nurumi dan orang tua siswa,” ungkap Guru SPS An Nurumi, Fefin Dwi Setyawati SE, Senin (7/6/2021).
Bagi para guru, menjual pot lukis itu juga menjadi upaya memenuhi hak anak mendapat pendidikan layak meski pandemi masih berlangsung.
“Kami, komite serta Kelompok Pertemuan Orang Tua/Wali Murid (KPO) kemudian membuat wirausaha kreatif. Produknya dipilih yang sederhana, menarik, mudah dibuat, namun juga mudah dipasarkan dan bernilai ekonomi,” katanya lagi.
Ide itu tidak datang dari jauh.
Fefin melihat, di masa pandemi ini, tanaman hias indoor sedang banyak diminati penghobi tanaman hias, seperti monstera atau familiar disebut ‘janda bolong’.
Biasanya, agar lebih menarik, para pecinta tanaman itu menempatkan tanaman kesayangannya di dalam pot lukis.
Fefin memastikan, lukisan yang dibuat tidak asal dan tetap mengandung nilai estetika.
Baca juga: Dapat Bantuan Pusat, Gunungkidul Miliki Gedung PAUD Percontohan
“Di pot lukis ini, ada pesan moralnya juga, misal ada kalimat motivasi ‘Bangkit Bersama Atasi Pandemi’, ‘Jaga Aku, Jaga Dirimu, Patuhi Prokes’, dan sebagainya,” beber Fefin.
Selain kalimat motivasi, ada juga lukisan yang bermotif tanaman endemis Kabupaten Sleman, seperti Bambu dan Parijoto.
Tidak hanya menjual pot lukis, para guru juga memberikan pelatihan melukis yang bermakna di atas pot dengan cat akrilic yang anti air.