Sleman Mulai Gunakan Vaksin AstraZeneca, Skrining Dilakukan Lebih Mendalam

Program vaksinasi dalam upaya penanggulangan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman terus bergulir.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
REUTERS/DADO RUVIC
Vaksin AstraZeneca 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program vaksinasi dalam upaya penanggulangan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman terus bergulir.

Berbeda dengan  tahap sebelumnya yang memakai vaksin Sinovac, kKini vaksinasi di Bumi Sembada sudah mulai menggunakan AstraZeneca.

Lepas dari rumor yang beredar selama ini, vaksin buatan perusahaan farmasi Inggris ini diklaim aman, namun sebelum digunakan, skrining bagi pasien diberlakukan lebih mendalam, khususnya terkait penyakit gangguan darah. 

Baca juga: Tim SAR Masih Antisipasi Gelombang Tinggi di Gunungkidul, Aktivitas Nelayan Berkurang

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, vaksin AstraZeneca aman digunakan untuk pasien di atas usia 18 tahun.

Namun paling aman diakuinya digunakan untuk pasien berusia 50 maupun 60 tahun ke atas.

Meskipun, penggunaan AstraZeneca dari keterangan pakar menurutnya tidak berkaitan dengan usia, melainkan lebih dikaitkan dengan penyakit gangguan kesehatan. 

Misal, terhadap orang-orang dengan penyakit gangguan pada sistem pembekuan darah (hemofilia).

Ketika disuntik AstraZeneca, yang dikhawatirkan adalah adanya pembekuan darah di pembuluh darah internal. 

"Tapi, kalau tidak ada riwayat gangguan darah, tidak ada masalah," kata dia, Jumat (4/6/2021)

Joko mengungkapkan, penggunaan vaksin AstraZeneca yang ditekankan adalah pentingnya skrining.

Harus diterapkan lebih mendalam. Khususnya terkait penyakit gangguan darah. Ada sejumlah pertanyaan yang akan diajukan kepada pasien sebelum menerima vaksin. 

Baca juga: Dukung Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak, Orang Tua Wajib Penuhi Kebutuhan Seratnya Setiap Hari

Contohnya, adakah riwayat sakit yang terkait dengan gusi sering berdarah. Lalu, apakah selama ini sering muncul bintik-bintik darah. 

"Bagi laki-laki, apakah ketika dikhitan darahnya susah berhenti. Kemudian bagi seorang ibu, saat melahirkan bagaimana pendarahannya," terangnya. 

Saat ini vaksinasi di Sleman dengan memakai AstraZeneca sudah mulai berjalan.

Bahkan, 3 ribu dosis pertama sudah digunakan untuk mem-vaksin tenaga pendidik perguruan tinggi (dosen), lansia hingga SAR DIY, sebagai pelayan publik yang mengurusi tentang alat-alat kesehatan dan sering datang ke Rumah Sakit. 

"Vaksinasi untuk pedagang juga nanti menggunakan AstraZeneca," kata dia. 

Menurut Joko, penggunaan vaksin AstraZeneca di Sleman sejauh ini aman. Meskipun tidak dipungkiri, ada pasien yang mengalami kejadian medis tidak diinginkan (KIPI).

Namun relatif ringan, seperti misalnya pusing. Jumlahnya pun tidak banyak, kurang dari 1 persen.  Untuk stok vaksin AstraZeneca di Sleman, saat ini masih ada sekitar 17 ribu dosis. Ia mengaku sudah mengajukan permintaan lagi, sebanyak 26 ribu dosis. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved